Sebatik, SIMP4TIK – Tim Toponimi Kecamatan Sebatik melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi toponimi di empat desa, yaitu Desa Balansiku, Desa Tanjung Karang, Desa Sungai Manurung, dan Desa Padaidi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (22/1/2025) hingga Jumat (24/1/2025), dan dipimpin oleh Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sebatik, Tahrir, S.I.P., bersama staf, dengan melibatkan perangkat desa dan staf dari masing-masing desa.
Toponimi, ilmu yang mempelajari nama-nama tempat, memiliki peranan penting dalam melestarikan identitas budaya dan sejarah suatu wilayah. Di Kecamatan Sebatik, keberagaman budaya dan kondisi geografis yang unik tercermin dalam nama-nama tempat, menjadikan kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memahami dan melestarikan warisan lokal.
Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Sebatik, Abdul Rahman, menekankan pentingnya kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa toponimi memiliki nilai yang lebih dari sekadar nama tempat. “Toponimi berperan dalam melestarikan budaya, memperkuat pendidikan, dan mendukung perencanaan pembangunan wilayah. Nama-nama tempat sering kali mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai masyarakat setempat. Dengan mendokumentasikan toponimi, kita melestarikan warisan budaya yang mungkin terancam punah,” ujar Abdul Rahman.
Ia juga menambahkan bahwa pengkajian toponimi dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal sejarah daerah mereka. Selain itu, informasi ini dapat membantu pemerintah dalam perencanaan pembangunan yang lebih sensitif terhadap budaya lokal. Sebagai contoh, nama-nama tempat yang memiliki nilai sejarah dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan infrastruktur agar tetap selaras dengan identitas budaya setempat.
Selama kegiatan monitoring dan evaluasi ini, tim menggunakan berbagai pendekatan, seperti survei lapangan untuk mengumpulkan informasi dari masyarakat mengenai asal-usul dan makna nama tempat, wawancara dengan tokoh masyarakat dan sesepuh desa, serta analisis dokumen sejarah dan peta. Tim juga memanfaatkan teknologi informasi dan sistem geografis untuk memvisualisasikan data toponimi, sehingga lebih mudah dianalisis dan disampaikan kepada masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga identitas budaya dan sejarah lokal di Kecamatan Sebatik. Pemerintah Kecamatan Sebatik berharap hasil monitoring dan evaluasi ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan sekaligus melestarikan warisan budaya bagi generasi mendatang.
Teks/Foto : Abdul Rahman, S.A.P (Tim Publikasi KECAMATAN SEBATIK )