Nunukan, SIMP4TIK – Kurang lebih 40 rumah warga di Desa Binusan, Nunukan, Jumat (20/09/2024) terendam banjir.

Banjir terjadi karena air di waduk Binusan meluap yang tidak mampu menampung datang nya air setelah hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak Jumat dini hari.

Ketua RT 14, Ardiansyah mengungkapkan, ketinggian air sempat sedalam satu meter dan mengakibatkan puluhan rumah tenggelam dan warga pun mengungsi.

“Luapan air dari waduk Binusan membuat pemukiman di tiga RT, seperti RT 01, RT 02 dan dan RT 14 tenggelam dengan ketinggian mulai 50 centimeter hingga 1 meter, dan warga terpaksa sebagian harus meninggalkan rumah mereka mengungsi ketempat yang lebih tinggi, seperti rumah tetangga ataupun kerabat mereka, ada pula yang tetap di rumah dengan tidur dan beristirahat di atas meja, seperti salah satu warga yang diketahui sedang sakit,” ujarnya.

Ardiansyah juga menjelaskan, banjir juga sempat membuat halaman Puskesmas dan Kodim 0911 Nunukan juga tenggelam.

“Banjir selain menenggelamkan rumah warga, juga sempat membuat halaman kantor Kodim dan Puskesmas tenggelam, namun saya tidak tahu apakah pelayanan di puskesmas terganggu,” ungkap Ardiansyah kepada media, Jumat (20/09/2024).

Terkait meluapnya banjir ini sudah ke enam kalinya terjadi bila curah hujan tinggi. Ini diduga karena aliran air di irigasi pembuangan dari waduk Binusan kecil.

“Kami sempat keluhkan dan meminta irigasi atau drainase pembuangan dari waduk Binusan diperlebar lagi, yang saat ini kurang lebih 1 meter lebarnya,  mohon dibuat menjadi 2 meter agar air yang menuju ke laut tidak lagi meluap ke pemukiman,” tuturnya.

Ardiansyah juga menambahkan, proyek drainase jalan lingkungan di jalan stadion mini mohon segera dilanjutkan. “Ada proyek drainase oleh PUPR namun tidak dilanjutkan sehingga buntu dan air yang masuk pun meluap ke jalan dan halaman rumah warga, mohon proyek tersebut juga dilanjutkan,” pungkasnya.

Sementara pasca banjir surut dilaporkan, warga mulai melakukan pembersihan dari air dan lumpur, serta membersihkan perabotan yang basah ataupun kotor, agar rumah mereka bisa ditempati lagi malam ini.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS