Nunukan, SIMP4TIK - Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian (PPIK) BKPSDM Kabupaten Nunukan, Mutiq Hasan Nasir, S.H., M.AP., mengungkapkan bahwa dari total 797 peserta yang dinyatakan lulus dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 1, sebanyak enam orang mengundurkan diri. Alhasil, jumlah peserta yang melanjutkan ke tahap pemberkasan menyusut menjadi 791 orang.
“Kami belum tahu pasti alasan mereka mengundurkan diri, tapi sejak pengisian Daftar Riwayat Hidup, mereka sudah mengisi formulir pengunduran diri,” kata Mutiq, Senin (12/5/2025).
Ia menjelaskan, dari enam peserta yang mundur, empat berasal dari formasi teknis dan dua lainnya dari formasi guru.
Mutiq juga menyampaikan bahwa proses penerbitan SK PPPK masih dalam tahap menunggu. Sebanyak 88 peserta saat ini masih menunggu perbaikan data oleh BKN. Permasalahan umum yang ditemukan adalah kesalahan penulisan nama, NIP yang tidak berurutan, hingga kekeliruan fatal pada tanggal lahir.
“Ada yang tanggal dan bulan lahirnya tertukar, itu bisa bikin status peserta turun. Karena itu kami cepat lā¹akukan tracking dan laporkan ke BKN untuk segera diperbaiki,” ujarnya.
Ia menambahkan, masalah serupa juga ditemukan pada data CPNS, terutama dalam penulisan nama dan gelar yang nyambung tanpa spasi atau pemisah.
Menurutnya, pihak BKPSDM menargetkan penerbitan SK PPPK dan CPNS rampung pada Mei ini. “Target awalnya April, tapi karena ada kekeliruan, kami prioritaskan pembenahan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” jelasnya.
Mutiq menjelaskan, proses “turun status” akibat kesalahan data membuat sebagian peserta harus menunggu lebih lama karena data mereka dikembalikan ke awal proses verifikasi.
Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Nunukan membuka total 1.122 formasi PPPK, yang terdiri dari 472 formasi guru, 300 tenaga kesehatan, dan 350 tenaga teknis. Pada seleksi tahap pertama, 797 orang dinyatakan lulus, namun 6 di antaranya mengundurkan diri. Adapun seleksi PPPK tahap kedua akan memperebutkan 333 formasi yang belum terisi.
“Kami imbau kepada peserta seleksi tahap dua agar memastikan semua data benar saat pemberkasan nanti agar tidak terjadi hal serupa,” tutup Mutiq.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom