Nunukan, SIMP4TIK - Menjelang akhir tahun 2025, suasana hangat terasa di Kelurahan Nunukan Barat saat Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Pangan Pemerintah (BPP) melalui Bulog kepada ratusan keluarga penerima manfaat.
Penyaluran di kantor kelurahan, disaksikan langsung oleh Lurah Nunukan Barat Zuljiansyah, S.IP, bersama aparat setempat, Kamis (11/12/2025).
“Kita sangat bersyukur hari ini disalurkan Bantuan Pangan Bulog berupa beras dan minyak goreng,” ujar Lurah Nunukan Barat saat ditemui di lokasi pembagian.
Ia menjelaskan bahwa Kelurahan Nunukan Barat menerima jatah bantuan untuk 674 warga, dengan total 1.348 karung beras dan paket minyak goreng.
“Dalam satu karung beras ada sepuluh kilogram, karena pembagian ini untuk dua bulan, setiap warga menerima dua karung jadi totalnya 20 kilogram, minyak goreng juga dua liter per bulan sehingga mereka dapat empat liter,” jelasnya.
Lurah Zuljiansyah, menegaskan bahwa pihak kelurahan tidak membuat atau menentukan data penerima.
“Data bukan dari kami, sumber data itu banyak, ada dari PKH, PSM, statistik, dan lainnya, karena itulah kadang-kadang kita temui data yang sudah tidak relevan. Ada warga yang pindah, meninggal, atau sekarang sudah mampu,” katanya.
Untuk menjaga ketertiban dan keadilan, ia meminta staf dan ketua RT tidak langsung menggantikan penerima jika yang bersangkutan tidak ditemukan.
“Saya selalu tekankan, kalau tidak ketemu, tahan dulu, jangan diganti. Kita konsultasikan dulu agar tidak timbul kecemburuan sosial, masyarakat kita banyak yang masih sangat membutuhkan,” tegasnya.
Lurah mengungkapkan bahwa perubahan data bisa terjadi sangat cepat.
“Saya pernah alami, satu minggu saja data sudah berubah,apalagi bulan atau tahun, jadi kami harus hati-hati,” ucapnya.
Terkait teknis pembagian, kelurahan menyiapkan jadwal selama enam hari untuk mengurai antrean.
Meski begitu, ia memahami banyak warganya bekerja di sektor rumput laut sehingga tidak selalu bisa hadir sesuai jadwal.
“Karena itu kami beri waktu tambahan hari berikutnya, ada hari yang kami buka untuk semua RT supaya warga yang tidak sempat tetap bisa mengambil,” katanya.
Pembagian bantuan melibatkan 29 RT di bawah Kelurahan Nunukan Barat, termasuk empat RT yang berada di wilayah luar di daerah Sebakis, untuk wilayah tersebut, petugas kelurahan bahkan melakukan jemput bola.
“Kasihan kalau mereka harus datang ke sini. Ongkosnya lebih besar dari nilai bantuan. Jadi kami yang antar langsung ke RT mereka,” jelasnya.
Terkait jumlah bantuan, Lurah kembali menegaskan bahwa jumlah karung dan penerima memang berbeda.
“Total beras 1.348 karung itu untuk 674 warga karena masing-masing mendapat dua karung, tapi jumlah 674 warga ini pun belum final karena bisa saja tidak semuanya ada, maka saya harap pendataan di RT benar-benar teliti,” ujarnya.
Ketika ditanya harapannya bagi warga yang mengantri, Lurah memberikan imbauan yang cukup unik namun penting.
“Saya berharap warga saat mengambil bantuan tidak memakai perhiasan, terkadang ibu-ibu memakai gelang atau rantai emas, dan itu masuk ke sistem karena mereka difoto, orang luar bisa salah menilai, harga emas sekarang dua jutaan, sementara beras seratus ribuan, jangan menimbulkan salah paham,” katanya sambil tersenyum.
Ia menegaskan bahwa pihak kelurahan hanya bertugas menyalurkan bantuan sesuai data, sehingga penampilan penerima di foto bisa memengaruhi penilaian pihak lain terhadap kelayakan mereka.
“Saya bilang ke warga, kita tidak mau dinilai bermain-main, kita ingin semua transparan dan tepat sasaran,” tegasnya.
Pembagian bantuan berlangsung tertib dan warga terlihat antusias, pemerintah Kelurahan Nunukan Barat berharap proses distribusi berjalan lancar hingga hari terakhir, serta bantuan ini membantu meringankan kebutuhan masyarakat menjelang pergantian tahun.(*)
Foto : M. ilham
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom