Nunukan, SIMP4TIK - Dalam upaya mendukung target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Nunukan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menyelenggarakan Bimbingan teknis untuk petugas data. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis secara langsung terkait pengisian dan entry data TPPS Kabupaten, serta merupakan langkah untuk persiapan pelaksanaan Rakor TPPS Kabupaten yang akan dilaksanakan dalam waktu dua minggu mendatang.
Bimtek dihadiri oleh petugas data dari berbagai instansi seperti Bappeda-Litbang Kabupaten Nunukan, Disdukcapil, DPMD, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Diskominfotik dan Persandian, Bidang Kesmas, Bidang Promkes dan SIK, Bidang Dalduk dan KB Dinkes P2KB, Kecamatan Nunukan, Kecamatan Nunukan Selatan, Puskesmas Nunukan, Puskesmas Nunukan Timur, Puskesmas Binusan, Puskesmas Sedadap, Penyuluh KB Kecamatan Nunukan dan Penyuluh KB Kecamatan Nunukan Selatan.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan P2KB, Hj. Miskia, S.Si., Apt., M.M dan dilanjutkan oleh pemaparan materi bimtek oleh Ulyana, Amd.Keb dari Bidang Dalduk dan KB Dinkes P2KB.
Untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan aksi konvergensi PPPS terdapat laman resmi web aksi bangda pada https://konvergensi.bangda.kemendagri.go.id/, diperuntukkan untuk pelaporan pelaksanaan konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri yang mana laman ini melibatkan mulai dari Tingkat Kecamatan yaitu Sekretariat Kecamatan, Puskesmas dan Penyuluh KB dan Tingkat Kabupaten.
Data stunting sampai dengan triwulan III tahun 2025 yaitu 988 kasus (11,2 persen). Angka ini terus bergerak bisa naik ataupun turun tergantung dari keaktifan partisipasi masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu. Selain itu data ini juga menjadi tolak ukur keberhasilan dari intervensi yang dilaksanakan di Kabupaten Nunukan.
Dalam laman web aksi bangda memuat kegiatan analisa situasi yang menghasilkan identifikasi permasalahan dan kendala terkait stunting, kemudian terdapat proses perencanaan melalui kegiatan Pra Musrenbang dan Penandaaan Anggaran Tahun Rencana.
Selanjutnya kegiatan pelaksanaan melalui entry pada penandaan anggaran tahun berjalan dan terdapat penilaian hasil Monev. Dalam web tersebut juga terdapat menu Regulasi Kabupaten terkait penurunan stunting dan terakhir adalah Laporan.
Kepala Bidang Dalduk dan KB, Suriyati, SE berharap dengan adanya Bimtek ini program pencegahan dan percepatan penurunan stunting dapat lebih efektif dan efisien dengan penyediaan data dan informasi yang lengkap melalui laman web Aksi Bangda.(*)
Teks/Foto : Feri Styaningsih, S.KM (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom