SIMP4TIK News - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI) mendorong desa-desa di Kabupaten Nunukan menjadi Kampung Berkualitas.

Dijelaskan oleh Perwakilan BKKBN RI Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc.,Dip.com, KB atau yang dulu dikenal dengan Kepanjangan Keluarga Berencana kini di branding dengan sebutan Kampung Berkualitas. 

"Kalau KB dulu adalah Keluarga Berencana seolah-olah hanya pelayanan kontrasepsi, padahal sejak awal kita pelayanan keluarga secara menyeluruh, jadi pertama kita ubah dari branding nama, supaya lebih luas wacananya," terang Dwi Listyawardani, Selasa (10/10).

Lanjut Dwi Listyawardani, Kalau dulu, daerah - daerah yang KBnya masih kurang seolah-olah, konotasinya itu jelek, karena kurang yang Ber-KB atau menggunakan alat kontrasepsi di suatu daerah.

"Sekarang kita rubah menjadi sesuatu yang lebih positif baik dari branding nama, maupun cakupan," ujarnya.

Menurut Dwi Listyawardani, dengan branding Kampung Berkualitas maka makin banyak kampung yang bagus.

"Kita mengharapkan seluruh desa sekarang menjadi kampung berkualitas," tuturnya.

Dwi Listyawardani beberkan Indikator keberhasilan Kampung Berkualitas itu adalah Indek Pembangunan Keluarga (Ibangga).

"Indek Pembangunan Keluarganya harus tangguh diatas 70, sekarang masih ditengah-tengah masih kurang tangguh," ungkapnya.

Dwi Listyawardani, menyebut Indeks pembangunan keluarga itu dibagi lagi menjadi dimensi kebahagian, ketentraman dan kemandirian.

"Dari 3 itu digabung, bisa dilihat dari variabelnya bisa dilihat permasalahan didalam keluarga itu, maka itulah yang harus kita bantu, dalam hal ini harus lintas sektor dan berintegrasi," imbuhnya.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom