SIMP4TIK News - Musibah bencana alam Puting Beliung kerap terjadi di Kabupaten Nunukan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) ada puluhan rumah warga yang dilaporkan rusak, terjadi sejak bulan Januari hingga juni 2023.

Bahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, sempat menetapkan status siaga bencana dalam penanganan korban angin puting beliung di Desa Sekaduyon Taka, selama dua minggu, terhitung mulai 15 – 28 April 2023, lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Nunukan Arief Budiman menyebut sedikitnya sekitar 46 rumah di daerah  Desa Sekaduyon Taka yang dilaporkan rusak akibat bencana angin putting beliung tersebut, di wilayah sebatik juga dilaporkan ada 3 rumah yang terdampak, dan di Nunukan tidak hanya itu sejumlah pepohonan juga banyak yang tumbang akibat bencana angin putting beliung tersebut.

“Bencana alam seperti puting beliung memang kerab kali terjadi di Kabupaten Nunukan namun yang parah terjadi di bulan April yang lalu didaerah Seimanggaris,” ucapnya Arief Budiman, Jumat (14/7/2023).

Menurut Arief Budiman, Pemkab Nunukan sudah melakukan penanganannya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak yaitu menyalurkan bantuan sembako, menyiapkan tempat pengungsian sementara, serta bantuan lainnya dari OPD terkait, selain itu pemkab juga memberikan bantuan dana melalui Kesra, untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak tersebut.

“Masih dalam proses dan dalam waktu dekat akan cair, sementara untuk  warga yang terdampak sudah memperbaiki rumahnya dengan bergotong royong,  rata-rata kerusakaan hanya pada atap rumahnya,  sebelumnya mereka sempat mengungsi,” ujar Arief Budiman.

Arief Budiman menghimbau kepada masyarakat, mengingat wilayah kita ini rawan bencana sehingga dianjurkan bagi masyarakat, Ketika membangun rumah, agar memperhatikan kostruksinya bagaimana menyesuikan bangunan dengan potensi bencana yang ada di daerahnya tersebut.

”Hindari membangun rumah dipinggir sungai atau di lereng-lereng yang tingkat kemiringannya sampai 45 derajat yang berpotensi rawan longsor,”imbuhnya

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Ilham Waskitho, S.Tr. Anim