Nunukan, SIMP4TIK– Bulog Cabang Tarakan bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggelar sosialisasi penyaluran bantuan pangan untuk alokasi Oktober dan November, Jumat (14/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan kelurahan dan kecamatan guna memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran.
Pimpinan Cabang Bulog Tarakan, Zamahsyary Afsolin, menjelaskan kegiatan hari ini merupakan bagian dari persiapan pelaksanaan penyaluran.
“Kami ingin menyampaikan bahwa bantuan pangan segera dilaksanakan untuk alokasi Oktober–November,” ujarnya.
Menurut Zamashari, sebanyak 8.212 penerima akan mendapatkan bantuan berupa 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng, bantuan serupa sebelumnya telah disalurkan pada periode Juni–Juli, dan setiap penyaluran selalu diawali evaluasi bersama pihak kelurahan.
“Tadi banyak masukan dari kelurahan, terutama soal data penerima, data yang kami pakai itu Data yang kami gunakan adalah Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai data tunggal, tapi saat pelaksanaan kadang ditemukan ketidaksesuaian. Itu yang tadi dipertanyakan kelurahan dan kecamatan,” jelasnya.
Zamashari menegaskan bahwa Bulog tetap berpedoman pada data DTSEN, namun jika ditemukan penerima yang tidak sesuai, akan dilakukan mekanisme penggantian.
“Ada prosesnya. Kalau tidak sesuai, bisa diganti. Mekanisme dan ketentuannya sudah kami sampaikan,” katanya.
Ia menyebutkan jumlah penggantian biasanya tidak banyak. “Pasti ada satu, dua atau tiga orang. Tidak banyak karena yang lebih tahu kondisi di lapangan itu kelurahan,” tambahnya.
Untuk penyaluran sebelumnya, alokasi Juni–Juli telah tersalurkan 100 persen.
“Sudah kami laporkan lengkap dengan dokumennya. Kendalanya tetap sama, terkait data. Tapi semua bisa kita komunikasikan sehingga tersalur sepenuhnya,” ujarnya.
Menjelang alokasi Oktober–November, Bulog memastikan stok aman. “Stok sudah siap, tinggal distribusi saja, rencana penyaluran sudah dibahas bersama Bulog, transporter, dan dinas. Tinggal disepakati waktunya,” katanya.
Ia menjelaskan, teknis penyaluran dilakukan di tiap kelurahan. Penerima akan diberi undangan untuk mengambil bantuan di titik distribusi yang sudah ditentukan.
“Setelah barang sampai di kelurahan, batas maksimal penyaluran lima hari. Kalau ada penerima yang tidak datang, dilakukan penggantian dari data cadangan,” jelasnya.
Setiap kelurahan memiliki jumlah data cadangan berbeda, yang digunakan bila penerima utama tidak bisa hadir atau tidak sesuai.
“Kalau pun data cadangan tidak memenuhi, bisa pakai mekanisme pengganti seperti anggota keluarga satu KK, ibu tunggal, atau yang memenuhi kriteria lain,” ujarnya.
Penerima juga boleh diwakilkan anggota keluarga lain dalam satu KK dengan membawa KTP asli dan KK.
Terkait hasil pengawasan penyaluran sebelumnya, Zamahsyary menyebut berjalan baik. “Cukup baik, makanya bisa tersalur 100 persen. Kendala yang muncul tetap kita komunikasikan untuk cari jalan keluarnya. Harapannya penyaluran aman dan masyarakat benar-benar terbantu,” katanya.
Untuk kemungkinan penyaluran selanjutnya di Desember, ia mengaku belum mendapat informasi dari pusat. “Belum ada info. Program ini memang turunan dari pusat melalui Bappenas,” tuturnya.
Dalam pertemuan hari ini, Bulog menekankan pentingnya kesiapan kelurahan. “Yang pasti supaya pelaksanaan di lapangan lebih siap. Mereka harus tahu mekanismenya dan siapa penanggung jawabnya,” katanya.
Sosialisasi ditutup dengan harapan agar penyaluran bantuan pangan tetap berjalan lancar, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Alhamdulillah sejauh ini semua berjalan baik,” tutupnya.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom