Nunukan, SIMP4TIK – Suasana hangat dan penuh keterbukaan terasa di Pasar Ikan Yamaker, Jalan Yamaker, Kelurahan Nunukan Utara, pada Rabu (3/9/2025) pagi. sekitar 40 orang hadir dalam kegiatan monitoring dan dialog yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan bersama unsur Forkopimda, DPRD, dan perwakilan pedagang serta pemasok ikan.

Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, hadir langsung untuk mendengar dan berdialog dengan para pedagang ikan yang selama ini menggantungkan pasokan ikan dari Malaysia, Ia menyampaikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam terhadap persoalan yang dihadapi warganya.

“Kami hadir bukan hanya untuk mendengar, tapi juga untuk mencari jalan keluar Bersama, kearifan lokal adalah bentuk adaptasi masyarakat perbatasan, dan pemerintah akan menjadikannya dasar dalam mengambil kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ujar Bupati Irwan Sabri.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 WITA itu diawali dengan peninjauan langsung ke area pasar ikan,setelah itu, rombongan melanjutkan dengan diskusi bersama para pedagang dan instansi terkait. Salah satu isu utama yang dibahas adalah kelanjutan distribusi ikan dari Malaysia yang belakangan mengalami hambatan, termasuk penahanan kapal milik salah satu pemasok oleh aparat kepolisian.

Dalam forum tersebut, perwakilan pedagang, Baharuddin Aras, menyampaikan harapan agar pemerintah memberikan kejelasan hukum atas aktivitas mereka yang selama ini berjalan berdasarkan kebijakan lokal.

“Selama ini kami beroperasi karena adanya kearifan lokal, tapi sekarang, kami butuh pegangan hukum agar tidak terus-menerus dihantui penangkapan, kami siap mengikuti aturan, asal jelas dan berpihak,” kata Baharuddin.

Wakil Ketua I DPRD Nunukan, Arpiah, menyatakan bahwa hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya kini mulai menunjukkan titik terang, ia menyebutkan bahwa salah satu solusi yang disepakati adalah pembentukan koperasi pedagang dan pembangunan gudang penyimpanan ikan atau cold storage.

“Tugas kita sekarang adalah mempercepat realisasi solusi itu, Koperasi bisa menjadi wadah legal dan resmi bagi para pemasok dan pedagang. Kami ingin ini menjadi langkah maju, bukan sekadar wacana,” jelas Arpiah.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Rukhi Syahyadin, juga menunjukkan komitmennya, ia mengatakan bahwa provinsi siap membantu dalam hal penganggaran pembangunan cold storage dan percepatan proses perizinan yang masih diperlukan.

“Kami dari provinsi akan membantu, kalau ada perizinan yang perlu dari kami, kami permudah, prinsipnya, selama ini bukan rakyat yang salah, tapi sistem yang belum mengakomodasi realitas di lapangan,” kata Rukhi.

Sementara itu, Asisten II Pemkab Nunukan, H. Asmar, menegaskan bahwa seluruh instansi di tingkat kabupaten sudah sepakat untuk memperlancar proses legalitas impor ikan, sembari tetap mengizinkan aktivitas dagang dengan catatan untuk kebutuhan lokal.

Bupati Irwan Sabri juga mengajak Forkopimda untuk bersinergi dalam mengawal kebijakan ini agar tidak lagi menimbulkan keresahan di Masyarakat, Ia berharap, apa yang disepakati hari ini bisa segera ditindaklanjuti hingga ke tingkat provinsi dan pusat.

“Kami ingin pedagang tenang beraktivitas, sambil menunggu legalitas lengkap, kearifan lokal tetap berlaku, tapi tentu harus ada pengawasan, agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal di luar kebutuhan Nunukan,” tuturnya.

Diskusi pun berlangsung terbuka, dengan berbagai pihak menyampaikan pandangannya, unsur TNI AL dan TNI AD, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menegaskan komitmen mereka dalam mendukung kebutuhan masyarakat perbatasan, namun tetap menekankan pentingnya pengawasan terhadap potensi penyalahgunaan jalur distribusi.

Menutup pertemuan, pemerintah daerah dan DPRD sepakat untuk merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara agar segera membahas dan merumuskan kebijakan kearifan lokal secara lebih jelas dan terstruktur. Salah satu poin penting yang juga ditekankan adalah permintaan agar kapal pengangkut ikan yang saat ini masih ditahan bisa segera dibebaskan, sebagai bagian dari itikad baik dalam penyelesaian masalah ini.

 

Foto : Eddy S

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom