Nunukan, SIMP4TIK – Peserta nomor tampil 9 berhasil meraih juara 1 dalam ajang Fashion Show Busana Adat Tradisional Nusantara yang digelar dalam rangka HUT Kabupaten Nunukan ke-26.

Ia tampil memukau dengan mengenakan busana adat Toraja, memadukan kekuatan karakter dengan keanggunan panggung yang mencuri perhatian dewan juri.

Juara 2 diraih oleh peserta nomor tampil 3 yang membawakan busana manten khas Jawa Timur, sementara juara 3 diraih oleh peserta nomor 7 dengan busana adat Minang yang tampil elegan dan penuh percaya diri. 

Sedangkan juara favorit diberikan kepada peserta nomor tampil 6 yang mengenakan busana adat Tidung, mencerminkan kekayaan lokal Kalimantan dengan nuansa khas yang mencolok di panggung.

Suasana GOR Nunukan Jumat (18/10/2025) malam itu, terasa meriah dan penuh semangat, sebanyak 14 pasang peserta tampil satu per satu di atas catwalk dengan balutan busana adat dari berbagai daerah. 

Mereka tak hanya membawa nama daerah masing-masing, tetapi juga memperlihatkan ragam budaya yang menyatukan Indonesia dalam keberagaman.

Dipandu oleh MC Asa Zumara, acara berlangsung lancar dan hangat, penonton tampak menikmati setiap momen, mulai dari pembukaan yang diisi dengan tari Dayak Tanggalan hingga pengumuman para pemenang. Riuh tepuk tangan tak henti terdengar setiap kali pasangan peserta melenggang di atas panggung.

Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, yang hadir bersama istri, Ny. Andi Annisa Muthia Irwan, menyampaikan apresiasi atas semangat pelestarian budaya yang ditunjukkan malam itu. 

"Alhamdulillah, tadi kita melihat fashion show budaya ya. Ada 14 peserta yang tampil. Ini artinya kita ingin memperkenalkan kembali budaya kepada generasi-generasi selanjutnya," katanya, Jumat (18/10/2025).

Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menjaga warisan budaya bangsa. 

"Karena kita di Indonesia ini berbeda-beda agama, suku, dan budaya. Tentunya semua budaya itu harus kita jaga agar ke depan anak-anak cucu kita tidak melupakan budaya yang ada di Indonesia," lanjutnya.

Bupati juga memberi sinyal bahwa acara serupa akan terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang dengan skala yang lebih besar. 

“Tahun ini antusiasme masyarakat luar biasa, semua budaya yang ada di Kabupaten Nunukan ikut ambil bagian, bahkan tadi ada tarian dari Suku Dayak Tanggalan yang ikut memeriahkan. Ke depan, batik tradisional juga akan kita dorong untuk bisa dikenal di tingkat internasional,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dewan juri, Yuli Omboro, mengungkapkan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan beberapa unsur. 

“Secara keseluruhan semua peserta bagus dan sesuai dengan tema, tapi memang ada kriteria seperti ekspresi di atas catwalk, keserasian busana dengan tema, serta tata rias,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa para pemenang adalah mereka yang berhasil memenuhi semua unsur penilaian secara seimbang. 

“Rata-rata memang sudah memenuhi. Tapi kami cari yang benar-benar menampilkan semuanya, tema, penampilan, dan keseluruhan visual,” pungkasnya.

Fashion show malam itu tidak hanya jadi ajang unjuk busana, tapi juga menjadi wadah untuk menanamkan cinta budaya kepada generasi muda. 

Dengan semangat kebersamaan dan keberagaman, acara ini menjadi simbol kuat bahwa budaya Indonesia akan terus hidup dan berkembang di Kabupaten Nunukan.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom