Sebatik, SIMP4TIK - Desa Tanjung Harapan, yang terletak di Kecamatan Sebatik Timur, menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kesadaran akan potensi bencana. Dengan mayoritas masyarakatnya yang bergantung pada aktivitas di laut, Desa Tanjung Harapan menjadi fokus kegiatan sosialisasi, komunikasi, informasi, dan edukasi (SKIE) yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Rabu (6/1/2024).
Dalam giat yang dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ketua RT, dan pemuda/i Karang Taruna Desa Tanjung Harapan, Kepala Desa Tanjung Harapan, Hamzah, mengapresiasi langkah yang diambil. Beliau menyampaikan pentingnya terbentuknya desa yang peduli akan keselamatan warganya, termasuk menjadi desa yang tangguh bencana (Destana). Kepedulian ini juga diwujudkan dalam keinginan untuk mendirikan kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau pos BPBD di daerahnya, untuk memberikan rasa aman dan perlindungan bagi masyarakat.
Muhammad Basir dan Reu, yang mewakili BPBD dalam bidang Informasi dan Sistem Data, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka menyampaikan bahwa sosialisasi ini hanya langkah awal, karena rencananya akan diikuti dengan pelatihan kebencanaan bagi peserta yang hadir. Peserta ini, yang merupakan relawan, dianggap sebagai mitra penting dalam upaya penanggulangan bencana. Reu juga menyampaikan niat untuk melakukan registrasi peserta ke berbagai instansi terkait, termasuk Pemerintah Kabupaten, Provinsi Kaltara, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, untuk memastikan mereka mendapatkan pelatihan berkelanjutan dan diakui sebagai potensi penanggulangan bencana.
Yunus Randa Layuk, narasumber dari BPBD, memberikan penekanan tentang peran, asas, hak, dan kewajiban relawan dalam penanggulangan bencana. Sementara Agus Salim, Ketua Karang Taruna dan Ketua Potensi Terpilih Penanggulangan Bencana, menyoroti beragam potensi bencana yang ada di desanya. Dia juga mengungkapkan keinginan warga untuk mendapatkan pengetahuan lebih lanjut tentang keselamatan dan mitigasi bencana, dengan harapan agar BPBD Kabupaten Nunukan segera mengadakan pelatihan di desa mereka.
Di bagian lain, materi tentang manajemen bencana, teknik evakuasi, dan pertolongan pertama bagi korban disampaikan oleh Awan, narasumber kebencanaan. Pentingnya kesadaran akan karakteristik bencana, serta pemahaman akan tanda-tanda dan gejala yang dihasilkan oleh alam, menjadi sorotan utama. Awan menekankan bahwa masyarakat harus memiliki pengetahuan dasar tentang evakuasi dan pertolongan pertama, untuk dapat memberikan bantuan yang tepat saat terjadi bencana.
Dengan semangat untuk meningkatkan kesadaran akan bencana, kedepannya diharapkan akan ada pelatihan yang lebih intensif dan melibatkan lebih banyak narasumber dan praktisi bencana. Semua pihak berkomitmen untuk terus mengedukasi dan melatih masyarakat dalam upaya meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi di Desa Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Teks/Foto : RAIS (Tim Publikasi BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH )
Editor : Asa Zumara, SS