Sebatik, SIMP4TIK – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan menggelar Dialog Kerukunan Umat Beragama Tahun 2025 bertempat di Aula Kantor Desa Tanjung Karang Kecamatan Sebatik, Selasa (11/11/2025).

Indonesia adalah negeri dengan kekayaan budaya, agama, dan tradisi yang luar biasa. Sebagai bangsa yang berdiri di atas keberagaman, kerukunan umat menjadi kunci untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, yaitu negara maju, adil, dan sejahtera di usia ke-100 kemerdekaannya. Namun, perjalanan menuju Indonesia Emas bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan sinergi, toleransi, dan persatuan dari seluruh elemen masyarakat, terutama dalam menjaga kerukunan umat beragama.

Kerukunan bukan hanya soal hidup berdampingan tanpa konflik. Lebih dari itu, kerukunan adalah kemampuan untuk saling memahami, menghormati, dan bekerja sama. Dalam konteks ini, umat yang rukun menjadi modal sosial yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Ketika masyarakat rukun, energi bangsa tidak terkuras oleh konflik horizontal, melainkan difokuskan untuk membangun ekonomi, memperbaiki pendidikan, dan mengatasi berbagai tantangan global.

Kerukunan umat bukan sekadar cita-cita ideal, melainkan kebutuhan nyata untuk menghadapi tantangan zaman. Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas, kita harus menyadari bahwa kerukunan adalah investasi sosial yang tidak ternilai. Dengan bersatu dalam keberagaman, Indonesia tidak hanya akan menjadi bangsa yang kuat, tetapi juga menjadi teladan bagi dunia.

Kegiatan ini dibuka oleh Camat Sebatik Wahyuddin, S.Sos dalam sambutannya menekankan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat, khususnya tokoh lintas agama, dalam menjaga harmoni dan persatuan di tengah keberagaman.

“Merawat kerukunan umat beragama adalah tugas kita bersama. Kerukunan tidak hanya tanggung jawab pemerintah atau FKUB semata, melainkan seluruh lapisan masyarakat. Dengan dialog ini, kita harapkan muncul pemahaman, toleransi, serta semangat kebersamaan yang lebih kuat,” ujar wahyuddin.

Lebih lanjut, Wahyuddin menyampaikan apresiasi kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan yang dipimpin oleh H. Hermansyah. R. Ia berharap kepemimpinan FKUB yang solid dapat terus menjadi jembatan komunikasi antarumat beragama sehingga potensi gesekan di tengah masyarakat dapat dicegah sejak dini.

Dialog ini diikuti perwakilan Forkopimcam, tokoh lintas agama, camat, organisasi keagamaan, serta pengurus rumah ibadah. Narasumber yang hadir antara lain Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Nunukan Hasan Basri, S.IP, Ketua FKUB Kabupaten Nunukan H. Hermansyah. R, Kepala Kantor Kemenang Kabupaten Nunukan, Kepala KUA Sebatik, Kapolsek Sebatik Timur, Komandan Marinir, Kepala Desa Tanjung Karang, Ketua dan Anggota BPD Desa Tanjung Karang.(*)

Teks/Foto : Abdul Rahman, S.A.P (Tim Publikasi KECAMATAN SEBATIK )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom