Nunukan, SIMP4TIK – Akses jalan menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan, khususnya di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Hal ini disampaikan oleh Yance dalam kunjungan kerja Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) ke wilayah perbatasan Krayan dan Sebatik, Kamis (8/5/2025).
Menurut Yance, kondisi geografis Krayan yang masih terisolasi membuat masyarakat selama ini hanya bergantung pada transportasi udara untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Hal tersebut berdampak langsung pada tingginya harga barang dan keterbatasan pasokan.
“Jika pembangunan jalan bisa diselesaikan, setidaknya persoalan harga barang dan ketersediaan logistik bisa berkurang. Produk-produk yang berasal dari Tarakan, Malinau, dan wilayah lain di Indonesia dapat masuk dengan lebih mudah dan murah,” ungkap Yance, Jumat (9/5/2025)
Yance menegaskan, jalan penghubung dari Binuang menuju Malinau sepanjang sekitar 300 kilometer perlu menjadi prioritas percepatan pembangunan. Ia memperkirakan, 70 persen permasalahan masyarakat dapat terselesaikan melalui tersedianya infrastruktur jalan tersebut.
“Kami berharap Kementerian PUPR melalui program Fase dapat mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk penyelesaian jalan ini. Targetnya, tahun depan sudah ada pergerakan nyata di lapangan,” ujarnya.
Selain itu, Yance juga menyampaikan perhatian terhadap situasi perbatasan di Long Midang, Krayan, yang berbatasan langsung dengan Bakelalan, Malaysia. Ia menilai pembangunan infrastruktur oleh pihak Malaysia menjadi dorongan agar Indonesia juga segera melakukan hal serupa di sisi perbatasan.
“Kami melihat Malaysia sudah membangun berbagai fasilitas di Bakelalan. Harapannya, Indonesia juga bisa segera menyusul, agar keterbukaan akses ekonomi di perbatasan dapat terwujud secara merata,” pungkasnya.
Kunjungan kerja BNPP RI ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), khususnya di kawasan perbatasan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Foto : Prokompim
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom