Nunukan, SIMP4TIK – Pemerintah Kabupaten Nunukan memberikan perhatian khusus pada pelaku usaha perempuan melalui program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 0 persen. Program ini tidak hanya memberikan akses permodalan tanpa beban bunga, tetapi juga menjadi bagian dari upaya nyata pemberdayaan ekonomi perempuan di daerah perbatasan.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Mardiana, S.STP., menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau perempuan, khususnya mereka yang menjalankan usaha sekaligus menjadi tulang punggung keluarga.
“Kami memprioritaskan pelaku UKM perempuan, termasuk para janda atau ibu rumah tangga yang menjadi penggerak utama ekonomi keluarga. Mereka tidak hanya mencari nafkah, tapi juga berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi lokal,” ujar Mardiana, Senin (16/6/2025).
Sebanyak 54 pelaku usaha mikro akan menjadi penerima manfaat tahap awal, dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp50 juta. Program ini direncanakan mulai disosialisasikan pada akhir Juli atau awal Agustus 2025, bertepatan dengan Triwulan III, setelah peluncuran draf Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar hukumnya.
“Kami ingin membangun kemandirian ekonomi perempuan. Dengan subsidi bunga 0 persen, beban usaha mereka jadi lebih ringan, sehingga mereka bisa fokus mengembangkan bisnis tanpa terbebani cicilan bunga,” lanjut Mardiana.
DKUKMPP menilai bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci untuk memperkuat ekonomi keluarga dan komunitas. Program ini juga menjadi bagian dari implementasi 17 Arah Baru, yang merupakan wujud nyata visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Nunukan periode 2025–2030, H. Irwan Sabri, S.E. dan Hermanus, S.Sos.
“Ketika perempuan berdaya, maka keluarga dan masyarakat ikut berdaya. Program ini bukan hanya soal modal, tapi soal kepercayaan bahwa perempuan bisa menjadi pelaku utama ekonomi,” tegas Mardiana.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom