Nunukan, SIMP4TIK - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Nunukan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan tenaga pengelola perpustakaan dan pustakawan sekolah dalam menerapkan sistem automasi perpustakaan terintegrasi INLIS(Integrated Library System) Lite di ruang rapat lantai 1 Kantor Bupati Nunukan, Selasa (19/11/2024).

Jumlah peserta yg mengikuti kegiatan bimtek sebanyak 31 orang dari pengelola perpustakaan sekolah dan 10 orang dari pengelola perpustakaan daerah.

Acara tersebut dibuka oleh Bupati Nunukan, yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, H. Abdul Munir ST., M.AP. Ia menyampaikan bahwa seiring dengan perkembangan dunia perpustakaan, khususnya di Indonesia, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melihat perlunya memfasilitasi perpustakaan di seluruh daerah untuk memulai penerapan otomasi perpustakaan menuju terwujudnya perpustakaan digital.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Nunukan, saya menyambut baik dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nunukan dan narasumber atas terselenggaranya kegiatan ini. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung Nunukan sebagai Kabupaten literasi berbasis inklusi sosial," ujarnya.

Terlebih kegiatan ini diikuti oleh para pengelola perpustakaan sekolah. Diharapkan setelah pelaksanaan Bimtek ini nantinya di setiap perpustakaan sekolah dapat mulai menerapkan otomasi perpustakaan menuju perpustakaan digital.

Ia juga menyampaikan melalui perpustakaan digital, diharapkan agar setiap sekolah dapat mengimplementasikan gerakan literasi dengan enam komponen dasar yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi kewargaan sebagai promosi sekolah.

Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DPK Nunukan, Hj. Erlina ST., M.AP menerangkan bahwa kegiatan bimtek sistem automasi pelayanan perpustakaan yang saat ini dilaksanakan memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola perpustakaan sekolah menuju terpenuhnya kriteria pengelolaan perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan dan meningkatkan mutu layanan perpustakaan serta mempersiapkan akreditasi perpustakaan sekolah.

"Sistem automasi merupakan sistem yang menjadi kebutuhan yang harus diterapkan di sekolah-sekolah. Adapun yang melatarbelakangi yaitu dimana setiap kegiatan dalam perpustakaan diharapkan dapat mengintegrasi nantinya, dan dengan otomatis perpustakaan akan memberikan kemudahan dalam pekerjaan pustakawan atau pengelola perpustakaan karena akan mempercepat proses dalam pengelolaan data," kata Erlina.

Ia juga menyampaikan setelah bimtek dilaksanakan diharapkan setiap perpustakaan sekolah dapat mulai menerapkan otomasi perpustakaan menuju perpustakaan digital. Dengan perpustakaan digital yang dapat diakses dimana dan kapan saja menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca para generasi milenial, sehingga literasi di Kabupaten Nunukan dapat meningkat.(*)

Teks/Foto : Dea Sunia Monica Regiola (Tim Publikasi DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom