DPRD, SIMPATIK – Ketahanan pangan kini menjadi agenda penting di daerah perbatasan, termasuk Kabupaten Nunukan.

Pemerintah daerah bersama masyarakat terus mendorong peningkatan produksi pertanian untuk menjaga ketersediaan bahan pangan.

Dukungan itu juga terlihat saat Sekretaris Komisi I DPRD Nunukan, Muhammad Mansur menghadiri panen raya padi di RT. 03 Desa Persiapan Ujang Fatimah, Rabu (26/11/25).

Panen raya dengan luas lahan 32 hektare itu dikelola kelompok tani Tanjung Sari, petani memanen padi varietas Inpari 32 dengan hasil rata-rata 4 ton per hektare dalam satu kali masa panen enam bulan.

Program pertanian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang mencakup delapan program pembangunan nasional, termasuk memperkuat ketahanan pangan, memperluas lahan pertanian, penyediaan pupuk, serta dukungan kepada petani.

Dalam Kesempatan itu, Muhammad Mansur mengapresiasi upaya petani yang terus memaksimalkan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan di daerah.

“Pada dua hingga tiga hari ini, kita melaksanakan Asta Cita Presiden RI, karena ketahanan pangan itu sangat penting untuk kebutuhan pokok masyarakat,” ujarnya.

Mansur menyampaikan bahwa hasil panen ini menjadi bukti bahwa masyarakat masih memiliki semangat tinggi dalam mengembangkan sektor pertanian.

Menurutnya, kolaborasi pemerintah daerah, petani, dan instruktur pertanian diperlukan agar produksi pertanian terus meningkat.

“Saya ucapkan terima kasih kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, dan ketua kelompok tani. Ini prestasi yang bagus dan mengajak semua pihak menyadari pentingnya ketahanan pangan,” katanya.

Selain memberikan apresiasi, Mansur juga menyoroti persoalan distribusi pupuk yang masih menjadi keluhan petani, ia menilai akses pupuk harus diperbaiki agar petani bisa menjalankan proses tanam dengan lancar.

“Presiden sudah instruksikan setiap daerah harus punya ketahanan pangan, termasuk padi ini. Kita minta pertanian memprogramkan kebutuhan masyarakat seperti pupuk dan lainnya,” tuturnya.

Distribusi dan Kelangkaan Pupuk

Terkait pendistribusian pupuk, Mansur mengatakan akan mengawal dan memastikan pembagian pupuk sesuai kebutuhan petani, persoalan harga dan ketersediaan pupuk perlu dipastikan agar tidak menghambat produksi.

“Terkait pengawasan distribusi pupuk, kita akan berkoordinasi dengan distributor pupuk, kita lihat berapa jatah setiap kelompok tani dan bagaimana standarisasi harganya,” jelasnya.

Ia juga memastikan DPRD akan terlibat dalam pengawasan harga agar tetap terjangkau, petani tidak boleh terbebani harga pupuk yang tinggi karena margin keuntungan pertanian masih terbatas.

“Kita juga akan kawal harga pupuk, jangan sampai harganya tinggi tapi petani tidak mampu membeli. Karena keuntungan padi tidak besar, tapi kebutuhan tetap berjalan,” tambahnya.

Ketua Kelompok Tani Tanjung Sari, Bagian Jalil mengakui persoalan pupuk sudah berlangsung lama. Menurutnya, produksi pertanian dapat lebih baik apabila dukungan distribusi pupuk berjalan lancar.

“Sudah cukup lama, petani menunggu, kami ingin akses pupuk lebih mudah supaya hasil panen bisa meningkat, Bantuan pupuk itu memang ada kabarnya, tapi yang menyentuh kelompok tani ini belum ada. Apakah stok belum ada atau bagaimana, kita masih cek” ungkapnya.

Panen raya di Desa Ujang Fatimah menjadi sinyal positif terhadap keberlanjutan pertanian di Kabupaten Nunukan, pemerintah daerah dan petani berharap hal ini menjadi dorongan bagi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Kabupaten Nunukan.***

Teks/Foto : Taufik, S.KSi, M.IKom (Tim Publikasi SEKRETARIAT DPRD )

Editor : Taufik, S.KSi, M.IKom