Nunukan, SIMP4TIK – Layanan PAUD berbasis Holistik Integratif menjadi fokus dan prioritas utama program kerja Tim Bunda PAUD Kabupaten Nunukan tahun 2025, salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah kunjungan monitoring dan evaluasi langsung ke lembaga PAUD, seperti yang dilaksanakan di TK Sion, Nunukan, Kamis (16/10/2025).
Pengurus Pokja Bunda PAUD Kabupaten Nunukan, Tuti Umboro, menjelaskan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari implementasi program Bunda PAUD tahun 2025 yang secara khusus menekankan pentingnya layanan PAUD yang menyeluruh.
"Tim kerja dari Bunda PAUD ini bertugas menjalankan seluruh program tahun 2025, salah satunya adalah kunjungan seperti hari ini, untuk monitoring dan evaluasi layanan PAUD Holistik Integratif," kata Tuti saat ditemui usai kegiatan.
Ia menyebutkan bahwa TK Sion dinilai telah menerapkan hampir semua unsur dalam konsep PAUD Holistik Integratif, mulai dari aspek pendidikan, perlindungan, kesehatan, hingga kebiasaan hidup bersih dan sehat.
"Tadi kita lihat langsung bagaimana pendidikannya berjalan, lalu bagaimana perlindungan anak diterapkan. Kita juga melihat praktik cuci tangan pakai sabun yang dilakukan anak-anak dengan tertib dan benar. Semua itu bagian dari layanan holistik yang ideal," ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyoroti pentingnya layanan kesehatan gigi melalui pembagian Makanan Bergizi (MBG) kepada anak-anak, serta ketersediaan perpustakaan yang aktif digunakan.
Menurut Tuti, layanan seperti ini bukan hanya mendukung tumbuh kembang anak, tapi juga membentuk karakter mereka sejak dini.
Selain kegiatan monitoring layanan PAUD HI, program Bunda PAUD Kabupaten Nunukan juga mencakup berbagai agenda lain, di antaranya adalah program Bunda PAUD Mendongeng, yang sudah pernah dilaksanakan di PAUD Al Ikhlas.
"Kami juga punya kegiatan pembinaan dan sosialisasi kebijakan pendidikan anak usia dini, sekarang ini ada empat isu nasional utama yang menjadi perhatian kami," lanjut Tuti.
Empat isu tersebut meliputi wajib belajar 13 tahun yang mencakup satu tahun prasekolah, pemberian makanan bergizi (MBG) di lembaga PAUD, penerapan layanan PAUD Holistik Integratif, serta penguatan karakter anak melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
"Kami sudah melakukan kunjungan ke beberapa PAUD lain di Kabupaten Nunukan untuk melihat sejauh mana keempat isu nasional ini diterapkan. Termasuk hari ini, di TK Sion, kami melihat langsung pelaksanaannya," jelas Tuti.
Ia berharap semua PAUD di Nunukan dapat terus meningkatkan kualitas layanan, agar semakin banyak anak-anak mendapatkan hak pendidikan, kesehatan, dan perlindungan secara optimal sejak usia dini.
"Semoga upaya ini bisa mendorong semua pihak, mulai dari sekolah, guru, hingga orang tua, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan menyenangkan bagi anak-anak kita," tutup Tuti.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom