SIMP4TIK News - Kunjungan kerja di Kabupaten Nunukan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan, unsur Forkopimda dan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Nunukan dengan mengusung tema "Penguatan Lembaga Penyiaran Publik RRI di wilayah 3T dan Perbatasan Negara Guna Memperkokoh Ketahanan Nasional" bertempat di Lantai 4 Kantor Bupati Nunukan, Jumat (10/11).

Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Reni Mayerni, MP mengatakan karena  berada di wilayah perbatasan, Lemhannas merasa bahwa ada hal - hal yang perlu diperkuat didaerah perbatasan terutama dari segi informasi.

Daerah perbatasan merupakan wilayah strategis yang menjadi pintu masuk bagi warga asing dan pihak luar kedalam negeri. Namun wilayah 3T mengalami keterbatasan pembangunan termasuk aspek pendidikan, informasi, sumber daya manusia dan nasionalisme. 

Menurut Reni, untuk dapat mengatasi keterbatasan ini, media dapat berfungsi sebagai jendela informasi dan pengalaman dengan tujuan untuk meratakan penyediaan informasi di seluruh NKRI. Hal inilah yang mendorong  Lemhannas RI dan LPP RRI ikut berpartisipasi dalam sumbang pikiran mengenai penguatan LPP RRI di wilayah 3T dan perbatasan negara.

"Tujuan kami berkunjung ke Kabupaten Nunukan ini adalah untuk meningkatkan ketahanan nasional di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) dan wilayah perbatasan tetap terjaga. Dan salah satu caranya dengan melalui informasi yang disiarkan oleh RRI khususnya wilayah perbatasan," ucapnya.

Reni mengatakan semua hasil dari FGD yang dipaparkan oleh para narasumber akan disampaikan kepada Presiden. Untuk kemudian Presiden mengambil kebijakan.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, SE MSi menyampaikan bahwa Kabupaten Nunukan memiliki 21 Kecamatan, 232 Desa dan delapan Kelurahan. Dari 21 Kecamatan tersebut ada sekitar 80% berada di wilayah perbatasan.  

Terkait Radio Penyiaran, Hanafiah mengatakan  memang menjadi satu kekhawatiran bagi rasa nasionalisme generasi muda yang selalu mendengarkan siaran radio dari negara tetangga yang memang notabene signalnya lebih kuat. 

Hanafiah mengungkapkan salah satu persoalan yang dialami di Kabupaten Nunukan khususnya daerah perbatasan adalah masalah telekomunikasi. Ada beberapa pelayanan yang mengalami kesulitan terkait jaringan, salah satunya dibidang pendidikan.

Lebih lanjut Hanafiah mengatakan terkait LPP RRI di Kabupaten Nunukan, Pemerintah telah memberikan kontribusi yakni memberikan lahan dan bangunan agar pelayanannya dapat ditingkatkan.

"Secara umum siaran RRI memang sangat dibutuhkan bukan hanya untuk nasionalisme tetapi juga untuk edukasi dan pendidikan di bidang lainnya bagi  wilayah yang belum tersentuh oleh jaringan," ungkapnya . 


 

 

Teks/Foto : Masdiana (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom