Nunukan, SIMP4TIK – Suka cita tampak dirasakan para guru yang bertugas di wilayah perbatasan dan pedalaman Kabupaten Nunukan setelah mendapatkan akses internet Starlink. Kehadiran layanan internet satelit tersebut dinilai sebagai titik balik penting dalam dunia pendidikan daerah yang sebelumnya terkendala jaringan.
Melalui telewicara bersama Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, SE, yang digelar via Zoom di Kantor Bupati pada Selasa (26/8/2025), sejumlah guru menyampaikan pengalaman mereka sebelum dan sesudah menggunakan Starlink. Para guru mengaku kini lebih mudah mengakses materi pembelajaran digital, mengikuti pelatihan daring, hingga membuka wawasan siswa dengan informasi dari berbagai sumber di dunia luar.
Perwakilan dari SDN 006 Lumbis Ogong, Sajeri, S.Pd, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya fasilitas tersebut. Ia bercerita, sebelum ada Starlink, pihaknya harus menempuh perjalanan satu jam dengan perahu hanya untuk mengirim atau mengakses materi pembelajaran.
“Sebelum memiliki Starlink, kami sangat kesulitan. Kalau ingin mengakses materi pelajaran, harus menempuh jarak sekitar satu jam menggunakan perahu. Alhamdulillah, sekarang internet bisa diakses langsung di sekolah dan kami lebih mudah mendapatkan pelajaran maupun informasi yang dibutuhkan,” tuturnya.
Tak hanya di Lumbis Ogong, guru dari SDN 002 Krayan serta sekolah lain yang sudah menggunakan Starlink juga menyampaikan hal serupa. Meski demikian, mereka berharap pemerintah daerah tetap memperhatikan kebutuhan dasar pendidikan lainnya, seperti ruang belajar, perpustakaan, serta sarana dan prasarana pendukung sekolah.
Menanggapi hal itu, Bupati Irwan Sabri menegaskan bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas pemerintah daerah. Meski terbatas oleh kemampuan anggaran, perbaikan sarana prasarana sekolah akan terus dilakukan secara bertahap.
“Untuk sektor pendidikan, pemerintah daerah tidak akan menutup mata. Perlahan akan kita benahi, namun tentu harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” ujar Irwan.
Hadirnya Starlink di pedalaman Nunukan diharapkan menjadi awal dari transformasi pendidikan yang lebih merata, sehingga anak-anak di perbatasan dapat menikmati akses belajar yang sama dengan wilayah perkotaan. (*)
Teks/Foto : Masdiana (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom