Nunukan, SIMP4TIK – Sebuah kisah haru dan penuh makna datang dari seorang guru yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan anak-anak TKI di wilayah perbatasan. 

Atas pengabdiannya tersebut, ia mendapatkan penghargaan yang tak ternilai sebuah hadiah umrah dari Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, SE.

“Alhamdulillah saya dapat umrah dan saya berterima kasih kepada Bapak Bupati, telah menghadiahkan saya hadiah mulia yaitu umrah,” ungkap sang guru dengan suara penuh haru saat diwawancarai media ini.

Guru yang pernah mendirikan sekolah di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia ini mengatakan bahwa siswanya mayoritas adalah anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. 

Anak-anak tersebut sebelumnya tidak memiliki identitas resmi seperti akta kelahiran maupun Kartu Keluarga.

“Siswanya adalah anak-anak TKI. Orang tuanya kerja di Malaysia, anaknya sekolah di tempat saya. Mereka tidak punya identitas. Tidak punya akta lahir, tidak punya KK. Tapi saya bilang, silakan saja masuk sekolah,” kisahnya.

Berbekal niat tulus, ia tetap membuka pintu sekolah bagi anak-anak itu. 

Hingga suatu saat, ia didatangi oleh almarhum Kabid SDA pada DPUPR Kabupaten Nunukan, bapak Sainuddin kala itu, dalam momen peringatan 17 Agustus.

“Alhamdulillah, waktu itu almarhum datang, langsung hari itu dia koordinasikan kepada Kepala capil, dan mereka datang untuk memberikan akta lahir bagi 40 lebih siswa saya. Sejak itu anak-anak saya mulai terdaftar dan bisa dapat beasiswa,” ceritanya penuh rasa syukur.

Perjalanan sekolah tersebut pun berlanjut. Kini, sekolah itu telah diwakafkan kepada Kementerian Agama dan telah berstatus sebagai sekolah negeri.

“Alhamdulillah sekolah itu kami sudah wakafkan ke Kementerian Agama untuk menjadi negeri. Sekarang sudah ditangani guru-guru negeri. Saya dan anak-anak saya tetap bantu mengelola,” ujarnya.

Penghargaan umrah yang ia terima berasal dari perhatian langsung Bupati Nunukan setelah melihat dokumentasi kisah pengabdian guru tersebut yang sempat ditayangkan oleh Metro TV dalam forum pertemuan alumni unhas di kantor Bupati belum lama ini.

“Saya sendiri tidak tahu kalau saya diperhatikan. Waktu itu ada teman-teman alumni yang menayangkan film dokumentasi saya. Tiba-tiba Pak Bupati melihat dan langsung bertanya, siapa orang ini?” ungkapnya.

Saat itu, ia sedang berada di Sulawesi untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Tak lama setelah itu, pihak travel menghubunginya, mengabarkan bahwa dirinya akan diberangkatkan umrah.

“Alhamdulillah, pihak travel telepon saya. Katanya saya diberangkatkan umrah. Kemarin saya baru sampai di sini,” katanya dengan senyum.

Ketika ditanya kapan keberangkatan umrah tersebut, ia menjawab, “Insya Allah tanggal 20 Oktober ini.”

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang dalam kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan, khususnya Bupati Irwan dan Ibu Bupati yang hadir langsung ke tempatnya.

“Terima kasih banyak Bapak Bupati. Dan Alhamdulillah juga pada hari ini langsung Ibu Bupati datang ke tempat kami. Ini sangat berarti bagi saya dan keluarga,” tutupnya.(*)

 

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom