Nunukan, SIMP4TIK – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan merilis angka inflasi bulan Oktober 2025.
Dari hasil pemantauan, inflasi tahunan (year on year/y-o-y) tercatat sebesar 1,68 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 2,86 persen.
Kepala BPS Nunukan, Iskandar Ahmaddien, mengatakan kondisi harga di Nunukan masih relatif stabil.
“Alhamdulillah, inflasi di Nunukan masih terkendali. Ini menunjukkan bahwa harga-harga kebutuhan pokok tidak mengalami lonjakan yang berarti,” ujar Iskandar, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, inflasi bulanan (month to month/m-to-m) hanya naik 0,01 persen, sementara inflasi tahun kalender (year to date/y-to-d) berada di angka 1,63 persen.
“Artinya, secara umum daya beli masyarakat masih cukup terjaga,” tambah Iskandar.
Sementara itu, komoditas yang memberi andil terhadap kenaikan harga tahunan antara lain tomat, emas perhiasan, ikan bandeng (ikan bolu), bahan bakar rumah tangga, serta daging ayam ras.
Untuk inflasi bulanan, komoditas yang paling mempengaruhi adalah emas perhiasan, ikan kembung, angkutan laut, daging ayam ras, dan ikan bandeng.
“Naiknya harga emas dan beberapa jenis ikan laut cukup terasa di bulan Oktober. Namun, secara umum dampaknya tidak terlalu besar terhadap inflasi total,” jelas Iskandar.
Di sisi lain, beberapa bahan pangan justru mengalami penurunan harga dan menahan laju inflasi.
“Harga bawang merah, beras, tomat, bawang putih, dan cabai rawit turun di bulan Oktober. Ini membantu menjaga stabilitas harga di pasar,” ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Kalimantan Utara, inflasi Nunukan termasuk yang terendah.
Tarakan mencatat inflasi tahunan 2,45 persen, Tanjung Selor sebesar 2,50 persen, dan inflasi gabungan provinsi Kalimantan Utara berada di angka 2,23 persen.
“Ini menunjukkan kinerja pengendalian inflasi di Nunukan cukup baik, berkat kerja sama antara pemerintah daerah, TPID, dan masyarakat,” kata Iskandar menutup penjelasannya.
Dengan inflasi yang rendah, BPS optimistis perekonomian Nunukan tetap stabil menjelang akhir tahun, masyarakat diharapkan tetap bijak berbelanja dan mendukung upaya menjaga harga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau.(*)
Foto : BPS
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom