Nunukan, SIMP4TIK – Ikatan Mahasiswa Dayak Kabupaten Nunukan (IMDKN) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-II pada Sabtu (13/12/2025), bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 4 Kantor Bupati Nunukan.

Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini mengangkat tema “Regenerasi Kepemimpinan Berintegritas sebagai Pilar Perjuangan Daerah 3T” dan diikuti sekitar 30 peserta dari kalangan mahasiswa.

Mubes ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa Dayak untuk berkumpul, berdiskusi, dan menentukan arah organisasi ke depan, sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan daerah perbatasan.

Ketua Umum IMDKN, Miko, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musyawarah Besar bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan momentum konsolidasi ide dan penguatan idealisme mahasiswa. Ia menegaskan bahwa IMDKN hadir bukan hanya sebagai wadah silaturahmi, tetapi sebagai ruang perjuangan intelektual mahasiswa Dayak.

“IMDKN adalah rumah bagi daya kritis dan benteng nilai perjuangan, kita hidup di daerah 3T yang jauh dari pusat kekuasaan, tetapi penuh harapan dan potensi. Karena itu, mahasiswa Dayak tidak boleh hanya menjadi penonton dalam arus pembangunan,” ujar Miko.

Ia menekankan pentingnya integritas sebagai nilai utama dalam kepemimpinan mahasiswa, menurutnya, tanpa integritas, perjuangan hanya akan menjadi slogan tanpa makna.

Miko juga mengajak seluruh anggota untuk menghidupkan budaya belajar dan diskusi sebagai fondasi organisasi yang kuat.

“Suara kita mungkin kecil, tetapi jika terorganisir, ia akan menjadi gema yang mampu mengetuk pintu kebijakan, harapan saya, IMDKN terus menjadi organisasi yang berintegritas, berdaya juang, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat Nunukan,” tuturnya.

Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Gat, S.Pd, mengaku bangga dapat hadir di tengah-tengah mahasiswa Dayak. Ia menyampaikan bahwa forum mahasiswa selalu mengingatkannya pada masa muda yang penuh idealisme dan semangat perubahan.

“Mahasiswa adalah harapan masa depan daerah dan bangsa, fakta bahwa adik-adik mampu mengorganisir diri dalam IMDKN menunjukkan kepedulian yang luar biasa terhadap masyarakat, budaya, dan daerah asal,” ungkap Gat.

Ia mendorong agar organisasi mahasiswa dijadikan sebagai ruang belajar kepemimpinan, perbedaan pendapat, dan pengambilan keputusan yang bijak.

Menurutnya, kegiatan organisasi tidak cukup hanya bersifat seremonial, tetapi harus melahirkan gagasan dan aksi nyata.

“Saya berharap ke depan, mahasiswa tidak hanya mengundang kami untuk memberi sambutan, tetapi juga berdialog bahkan berdebat secara sehat, dari situlah kepemimpinan yang matang dan demokratis akan tumbuh,” katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nunukan, Hasan Basri Mursali, menyampaikan rasa bangga atas semangat mahasiswa Dayak yang masih peduli terhadap daerah dan bangsa.

Ia menilai kehadiran mahasiswa dalam Mubes ini sebagai bukti nyata kecintaan terhadap Kabupaten Nunukan dan NKRI.

“Mahasiswa Dayak masih ada, masih peduli, dan masih memiliki komitmen terhadap bangsa. Ini bukan sekadar pertemuan organisasi, tetapi wujud kecintaan terhadap daerah dan negara,” ujarnya.

Hasan Basri juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dengan menyinggung sejarah bubarnya negara-negara besar akibat konflik dan disintegrasi, ia menegaskan bahwa wilayah perbatasan seperti Nunukan memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan NKRI.

“Kalian hidup di wilayah perbatasan, itu artinya, kalian memiliki tanggung jawab moral dan historis yang lebih besar. Jadilah pemersatu, bukan pemecah, dan jadilah penjaga NKRI, bukan penonton,” tegasnya.

Sambutan Bupati Nunukan dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Akhmad, S.IP., M.Si. Dalam sambutan tersebut, Bupati menyampaikan apresiasi kepada IMDKN atas terselenggaranya Musyawarah Besar sebagai bagian dari proses regenerasi kepemimpinan mahasiswa.

“Musyawarah Besar ini bukan sekadar agenda organisasi, tetapi momentum strategis untuk evaluasi, memperkuat kebersamaan, dan melahirkan kepemimpinan yang berintegritas dan berorientasi pada pengabdian,” demikian disampaikan dalam sambutan Bupati.

Bupati menilai tema Mubes sangat relevan dengan kondisi Kabupaten Nunukan sebagai wilayah 3T dan beranda depan NKRI,ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terbuka untuk berkolaborasi dengan organisasi kepemudaan, termasuk IMDKN, dalam mendorong pembangunan daerah.

“Saya berharap Mubes ini dapat melahirkan kepengurusan baru yang solid, progresif, serta mampu menjaga nilai adat dan budaya Dayak sebagai kekuatan pemersatu,” ujarnya.

Musyawarah Besar IMDKN ke-II ini diharapkan mampu memperkuat peran mahasiswa Dayak sebagai generasi penerus yang kritis, berintegritas, dan siap berkontribusi nyata bagi kemajuan Kabupaten Nunukan dan Indonesia.(*)

Foto : Eddy

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom