Nunukan, SIMP4TIK - Seratus hari masa kerja bukan waktu yang panjang, namun cukup bagi Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, S.E., dan Wakil Bupati Hermanus untuk menanam benih perubahan yang mulai tumbuh nyata di tengah masyarakat. Dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Rapat Forkopimda pada Selasa, (10/6/2025), Bupati Irwan Sabri menyampaikan pencapaian awal pemerintahannya melalui gagasan besar bertajuk "17 Arah Baru Menuju Perubahan 2025".

Bupati Irwan menegaskan bahwa arah baru ini bukan sekadar daftar program, melainkan pernyataan sikap keberpihakan kepada rakyat. Setiap langkah disusun untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat dari air bersih, listrik, jalan tani, hingga akses pendidikan dan stabilitas ekonomi desa.

“Program pertama kami adalah Air Bersih untuk Semua. Kami anggarkan Rp32,27 miliar agar seluruh wilayah Nunukan bisa menikmati hak dasar ini. Mulai dari pembangunan jaringan perpipaan, optimalisasi SPAM, hingga pembebasan lahan untuk Embung Lapri di Sebatik Utara,” ujar Irwan.

Ia juga menyoroti pentingnya akses listrik bagi desa terpencil. “Kami bangun Solar Home System (SHS) di Desa Tagul dan Lingsayung. Revitalisasi PLTS komunal sedang kami siapkan, dan PLTS Sebakis masuk dalam roadmap PLN tahun 2025,” tambahnya.

Di sektor pertanian, pemerintah mengalokasikan Rp20,1 miliar untuk membangun 115 paket jalan tani sepanjang 100 kilometer. “Kami ingin hasil pertanian dari desa-desa bisa lebih mudah sampai ke pasar. Ini bagian dari strategi ketahanan pangan,” jelas Irwan.

Konektivitas wilayah diperkuat melalui pembangunan dan rekonstruksi jalan sepanjang 72 kilometer, serta pengadaan alat berat untuk setiap kecamatan. Pemerintah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp13,7 miliar untuk mendukung mobilitas antarwilayah.

“Kami juga menyasar hunian rakyat. Sebanyak 270 rumah tidak layak huni kami targetkan untuk diperbaiki. Saat ini sudah 32 unit selesai, dan ini terus berjalan dengan anggaran Rp7,25 miliar,” katanya.

Di bidang pendidikan, Bupati memperkenalkan program “1 Sekolah 1 Starlink”. “Sebanyak 72 SD dan 13 SMP di daerah blank spot kami fasilitasi dengan internet satelit, panel surya, dan perangkat peraga. Kami ingin anak-anak Nunukan bisa belajar tanpa batas,” ucapnya.

Layanan kesehatan juga tak luput dari perhatian. Transformasi RSUD dan RS Pratama dilakukan dengan penguatan SDM, peningkatan layanan, dan pengajuan penambahan dokter spesialis. “Kami sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengisi kekurangan tenaga medis,” ungkap Irwan.

Di sektor pangan, pemerintah membagikan bibit, pupuk, dan alat pertanian secara gratis. Kampung hortikultura mulai dikembangkan, dengan komoditas unggulan lokal seperti pisang, durian, kakao, dan sayuran menjadi fokus utama.

“Sektor perikanan juga kami dorong. Kami bantu alat tangkap ramah lingkungan, sarana budidaya rumput laut, dan dorong ekspor ke Korea Selatan lewat Perusda dan pelaku usaha lokal,” katanya.

Untuk pelaku usaha mikro, pemerintah menghapus beban bunga KUR. “Sebanyak 54 usaha mikro mendapat pembiayaan dengan bunga 0 persen. Kami juga buka pelatihan dan permudah akses ke perbankan,” lanjutnya.

Irwan menekankan pentingnya penguatan ekonomi desa. “Melalui BUMDes dan komoditas unggulan, kami dorong konsep Satu Desa Satu Program Unggulan agar setiap desa punya jati diri ekonomi yang kuat," imbuhnya.(*)

 

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom