Sebuku, SIMP4TIK - Terbatasnya akses internet  di lingkungan RS Pratama Sebuku tak pelak turut mempengaruhi implementasi diigitalisasi di semua jenis layanan. 

BTS yang tersedia di sekitar RS Pratama menurut Direktur Rumah Sakit Pratama Sebuku dr Syaifuddin Noor tidak bisa di akses, disisi lain VSAT yang tersedia kapasitasnya sangat terbatas.

Sementara tuntutan percepatan layanan administrasi seperti pelaporan semakin meningkat sehingga membutuhkan akses internet dengan kapasitas bandwit yang lebih besar. 

"Saya akan menggunakan Starlink yang menurut informasi yang saya peroleh memiliki kapasitas besar dengan biaya pengadaan dan sewa perbulan lebih murah, yang katanya pengoperasiannya lebih bila dibandingkan dengan yang lain," katanya. 

Syaifuddin mengaku dirinya telah mengkomunikasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan rencana tersebut, karena Dinas Kesehatan secara kelembagaan membawahi RS Pratama Sebuku. 

"Seandainya memang sudah bisa digunakan starlink ini, dalam arti negara sudah membolehkannya, maka starlink adalah pilihan yang tepat yang kami ambil untuk RS Pratama Sebuku, apalagi terletak di daerah pedalaman dan tergolong terpencil, yang jauh dari layanan internet publik lainnya," katanya. 

Dari ujicoba yang pernah dilakukan Diskominfo Nunukan, kapasitas bandwith starlink bisa mencapai kecepatan 200 hingga 300 mbps. Besarnya kapasitas kecepatan  bandwith ini tentu akan sangat mendukung percepatan layanan internet bagi yang menggunakan termasuk di RS Pratama Sebuku. (*)

 

Teks/Foto : Asa Zumara, SS (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS