Nunukan, SIMP4TIK - Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Kabupaten Nunukan, Masniadi, menjelaskan bahwa tahun ini jumlah lowongan yang tersedia meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Kalau tahun lalu itu hanya sekitar 290-an. Sekarang kita bisa sediakan 349 lowongan. Banyak dari sektor pertambangan, dan ini cukup diminati," katanya.

Masniadi juga menjelaskan bahwa Job Fair tidak hanya menyediakan pekerjaan bagi tenaga yang sudah memiliki keahlian (kompeten), tetapi juga untuk tenaga non-kompeten yang biasanya sulit mendapat akses pekerjaan.

"Selama ini, yang non-kompeten biasanya didatangkan dari luar daerah. Nah, kita sekarang mulai dorong agar warga kita juga bisa mengisi posisi tersebut. Kita siapkan proses antar kerja antar daerah juga, agar lebih banyak warga Nunukan yang terserap," ungkapnya.

Menurut data terbaru dari BPS, tingkat pengangguran terbuka di Nunukan saat ini berada di angka 2,71 persen. Artinya, dari setiap 100 orang angkatan kerja, sekitar 2 hingga 3 orang belum mendapatkan pekerjaan.

"Total angkatan kerja kita sekitar 112 ribu orang. Dari situ, sekitar 3 ribu orang belum bekerja. Jadi kita fokus pada angkatan kerja, bukan jumlah penduduk keseluruhan," jelas Masniadi.

Pemerintah menyadari bahwa Job Fair bukan satu-satunya solusi, namun tetap menjadi salah satu upaya konkret dalam menekan angka pengangguran dan memperluas akses kerja bagi masyarakat.

"Job Fair ini hanya salah satu cara. Tapi kita terus berupaya membuka lebih banyak peluang dan mempermudah proses bagi warga kita yang ingin bekerja, baik di dalam maupun luar negeri," tutup Masniadi.(*)

 

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom