SIMP4TIK News - Dari 1752 Unit Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang tersebar di Kabupaten Nunukan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Nunukan baru melakukan perbaikan terhadap 200 titik Lampu Jalanan atau Penerangan Jalan Umum (PJU) di Nunukan dan Sebatik dan 38 titik pemasangan baru di wilayah Nunukan.

Kepala Bidang Prasarana Perhubungan, Dishub Kabupaten Nunukan, Andi Joni mengatakan perbaikan dan pemasangan baru, diprioritaskan hanya di titik tertentu, yang rawan kecelakaan.

"Kita melakukan pemetaan lalu memperbaiki PJU dan pemasangan di titik yang kita anggap rawan tersebut," ujar Andi Joni.

Andi Joni menyebut di Nunukan PJU yang sudah diperbaiki tahun 2022 yaitu jenis lampu Flat sebanyak 139 titik, untuk jenis Meterisasi sebanyak 20 titik, sedangkan Solar Cell ada 11 titik.

"Untuk di Sebatik jenis Lampu PJU yang diperbaiki adalah Flat sebanyak 30 titik, sehingga total PJU yang diperbaiki sebanyak 200 titik lampu," jelas Andi Joni.

Lanjut Andi Joni, untuk Lampu PJU pemasangan Baru Lokasinya di Jl Sei Bilal - Sei Fatimah jenis PJU yaitu Meterisasi sebanyak 11 titik dan di Jl. Antasari - Jl. Mambunut, sebanyak 27 titik, sehingga total pemasangan baru sebanyak 38 titik.

Andi Joni mengaku belum dapat mengoptimalkan perbaikan dan pemasangan PJU, hal itu menurutnya menyesuaikan ketersediaan dana.

"Anggaran yang diberikan tahun 2022 hanya 100 juta saja, sedangkan harga meterial seperti balon lampu dan lain-lain harganya cukup mahal, kita maksimalkan apa yang ada," tutur Andi Joni.

Diketahui Lebih kurang 90 persen, lampu PJU di wilayah Kabupaten Nunukan tidak berfungsi. Data ini diiperoleh dari Kasi Prasarana Perhubungan Bidang Darat pada Dishub Kabupaten Nunukan, Abdul Mukti.

Ia menyebut, jumlah PJU yang ada di Kabupaten Nunukan sebanyak 1752 Unit Lampu, terbagi pada 3 jenis PJU, masing-masing PJU Solar Cell, PJU Meterisasi dan PJU Fled.

Penyebaran penggunaannya ada di wilayah Ibu Kota Kabupaten Nunukan, Sebatik, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sei Menggaris dan Krayan.

Abdul Mukti beberkan, di Nunukan, PJU jenis Solar Cell tersebar pada beberapa titik. Di antaranya yang berada di sepanjang Jl. Antasari. Untuk PJU jenis meterisasi, keberadaannya di median beberapa ruas jalan poros. Seperti di Jl. TVRI, Jl. Ahmad Yani, Jl. Bhayangkara, Jl. Ujang Dewa Sedadap sampai Jl. Sei. Jepun kawasan Kantor Bupati Nunukan.

“Untuk PJU jenis Fled, yang terpasang pada tiang-tiang listrik itu milik PLN,” imbuh Abdul Mukti.

Abdul Mukti mengaku dari hasil pemeriksaan di lapangan pada tahun 2021, diakui kondisi PJU di daerah ini banyak yang sudah tidak berfungsi lagi.

Diantaranya, 932 lampu jenis Solar Cell, hanya tersisa 117 yang masih menyala. untuk lampu jenis meterisasi, dari jumlah 395 unit, juga tersisa 177 buah yang masi berfungsi. Sedangkan lampu PJU jenis Fled yang berjumlah 425 buah, hanya 209 di antaranya yang masih menyala.

“Sehingga Kami mendapat banyak sorotan dari masyarakat maupun aparat keamanan terkait PJU yang sudah tidak berfungsi itu,” terang Mukti.

Namun kami hanya bisa jawab dengan data keterbatasan anggaran. Pihaknya mengakui belum mampu melakukan pemeliharaan fasilitas penerangan dimaksud.

“Biaya pemeliharaan yang diperlukan sangat besar sedangkan alokasi anggaran yang kami peroleh sangat kecil,” ungkap Mukti.(*)

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Kaharuddin, SS