Nunukan, SIMP4TIK - Kabupaten Nunukan masuk tiga besar terbaik jumlah pengiriman balik terbanyak, muatan tol laut se Indonesia tahun 2023.
Atas prestasi tersebut Kabupaten Nunukan mendapatkan tambahan kontainer, dari yang sebelumnya hanya 30 kini ada tambahan 10 sehingga totalnya 40 kontainer.
Kepala Bidang Perdagangan DKUKMPP Kabupaten Nunukan, Dior Frames, melalui pejabat Pengawas Perdagangan Ahli Muda pada DKUKMPP, Abdul Rahman, menyebut kontainer tol laut dari Makassar dan Surabaya ada penambahan kontainer
"Ada tambahan kontainer dari Makassar dan Surabaya sebelumnya kita ada 20 sampai 30 kontainer, kita ada informasi ada sampai 40 kontainer setiap datang," terang Abdul Rahman, Senin (29/1/2024).
Menurut Abdul Rahman, penambahan kontainer tersebut merupakan permintaan dari Pemerintah Daerah melalui Surat Bupati Nunukan Kepada Dirjen Perhubungan Laut.
"Karena setiap muatan balik itu tidak cukup kontainernya, melalui dukungan Bupati Nunukan kita menyurati langsung ke Direjen perhubungan Laut untuk bisa ada penambahan kontainer," ucapnya.
Abdul Rahman menyebut tol laut di Nunukan tahun 2023 ada tiga yaitu Kendhaga Nusantara 6, Logistik Nusantara, dan Temas.
"Alhamdulillah dari setiap kontiner yang dikasih tidak pernah ada yang kosong, kita masuk di tiga besar terbaik jumlah pengiriman balik terbanyak," ujarnya.
Rahman berharap Kabupaten Nunukan bisa kembali mendapatkan trayek tol laut langsung dari Nunukan ke Surabaya seperti tahun lalu.
"Kita ingin ada trayek yang langsung dari Nunukan ke Surabaya seperti tahuh lalu, karena itu sangat membantu masyarakat kita di Nunukan," ungkapnya.
Meski begitu, untuk tahun 2024, Kabupaten Nunukan mendapatkan tambahan trayek tol laut.
"Sekarang kita dapatnya trayek 37 T3, itu dua kapal rute kedatangannya ditambah yang tadinya 12 menjadi 29, Kendhaga Nusantara 6 sama Trmas Grup. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh distibutor tol laut. Untuk tol laut asal Makassar kita ada 19 trayek kedatangan," imbuhnya.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS
