Tarakan, SIMP4TIK – Kabupaten Nunukan menunjukkan partisipasi luar biasa dalam kegiatan Verifikasi dan Evaluasi Data Pertanian (VEDA) tahun ini dengan menurunkan sebanyak 100 peserta dari berbagai kecamatan, mereka berasal dari berbagai kelompok tani, nelayan, pelaku usaha, serta anggota Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA).
Para peserta datang dengan semangat tinggi, mereka tidak hanya hadir sebagai penonton atau pelengkap acara, tapi juga membawa langsung hasil-hasil produksi dari kampung masing-masing.
Stan Kabupaten Nunukan pun terlihat penuh warna, dipenuhi beragam produk lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Anthonia Tangdi Kamma, mengatakan bahwa partisipasi kali ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan bentuk nyata dari semangat petani di perbatasan.
"Kami datang dengan kekuatan dari lapangan, total ada sekitar 100 peserta yang kami bawa, dan itu semua adalah pelaku utama dari sektor pertanian, nelayan, peternak, sampai pengrajin dari desa-desa di Nunukan," ujarnya saat ditemui di lokasi kegiatan, Senin (29/09/2025).
Ia menambahkan, keterlibatan KTNA menjadi penggerak utama dalam menyatukan kelompok-kelompok tani dari berbagai wilayah.
Kerja sama dan solidaritas antarpetani membuat persiapan keikutsertaan Nunukan berjalan lancar dan penuh semangat.
"KTNA adalah jembatan bagi kami untuk menyatukan kekuatan petani, dari Krayan sampai Sebatik, semua bergerak, mereka saling bantu, saling semangati. Ini bukan hanya soal pameran, ini soal menunjukkan bahwa kami siap membangun pertanian dari wilayah perbatasan," katanya.
Kegiatan VEDA bukan hanya ajang pertemuan tahunan, tetapi juga ruang belajar dan berbagi, para petani dari Nunukan membawa serta berbagai produk unggulan dari kampung masing-masing, mulai dari hasil pertanian, perkebunan, hingga olahan makanan tradisional, mereka ingin memperlihatkan bahwa meski berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), semangat untuk memajukan pertanian tidak pernah padam.
"Kami bawa beras dari Krayan, kopi, kakao dari Sebatik, sampai hasil hortikultura dari Lumbis dan Lumbis Selatan. Semua ini hasil jerih payah petani sendiri. Mereka bangga bisa memperlihatkan produk kampungnya di acara besar seperti ini," ujar Anthonia dengan senyum.
Lebih dari sekadar ajang pamer, kegiatan ini menjadi momen penting bagi Kabupaten Nunukan untuk memperkuat jati diri sebagai daerah yang kaya potensi pertanian. Melalui partisipasi aktif dalam VEDA, para petani dan pelaku usaha di Nunukan membuktikan bahwa mereka siap belajar, berkembang, dan bersaing dengan daerah lain.
"Kami hadir bukan hanya untuk dilihat, tapi untuk belajar dan membawa pulang ilmu, petani kami akan melihat teknologi baru, bertemu petani lain, dan pulang dengan semangat baru," tutupnya.
Foto : Mulya
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom