Nunukan, SIMP4TIK - Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Nunukan, Kaharuddin, menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi daerah dalam hal pemerataan akses internet, terutama di wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau.
Pernyataan tersebut disampaikan saat menerima kunjungan tim Indosat, yang datang untuk memaparkan program "Seribu Desa Digital" sebagai bagian dari upaya percepatan transformasi digital di daerah.
Dalam dialog yang berlangsung hangat, Kaharuddin menyampaikan bahwa meskipun upaya digitalisasi terus didorong, masih banyak wilayah di Kabupaten Nunukan yang belum terjangkau jaringan internet (blankspot).
“Di Nunukan masih ada daerah-daerah yang belum terjangkau internet, khususnya wilayah-wilayah terpencil yang sulit diakses,” ungkapnya, Kamis (24/7/2025).
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah juga menghadapi keterbatasan dalam hal kewenangan, karena pembangunan infrastruktur jaringan sebagian besar merupakan kebijakan dan tanggung jawab pemerintah pusat.
“Kita dibatasi kewenangan pusat. Masalahnya bukan hanya pada akses, tapi memang jaringan belum tersedia sama sekali di beberapa wilayah,” tegasnya.
Kaharuddin juga menyinggung tentang opsi teknologi alternatif seperti Starlink, namun menurutnya, biaya layanan tersebut masih tergolong tinggi dan belum terjangkau untuk skala penggunaan masyarakat luas di daerah.
“Kita tahu Starlink bisa jadi solusi, tapi saat ini biayanya masih sangat mahal,” ujarnya.
Melalui kunjungan ini, Diskominfo berharap dapat membangun sinergi lebih kuat dengan penyedia layanan seperti Indosat untuk memperluas cakupan jaringan, terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), sehingga program digitalisasi desa benar-benar dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.(*)
Teks/Foto : Hermi Mastura, S,I.Kom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom