Nunukan, SIMP4TIK - Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan tidak hanya melaksanakan pawai karnaval pada peringatan Hari Ulang Tahun ke - 25 Kabupaten Nunukan saja.
Pawai karnaval pada kegiatan pramuka menjadi salah satu contoh nyata. Seperti kita ketahui gerakan pramuka hanya berkegiatan di alam, seperti berkemah atau mengembara di alam liar. Namun, pramuka juga aktif melestarikan budaya bangsa.
Peserta gerakan pramuka yang berasal dari 13 kontingen kembali meriahkan nunukan dengan menampilkan berbagai yel-yel dan atraksi. Tidak jauh berbeda pada saat pawai pembangunan kemarin, ada beberapa peserta dari setiap kontingen mengenakan baju adat.
Untuk rute karnaval, start di Pelabuhan Tunon Taka dan finish di Alun-alun Nunukan. Peserta karnaval tidak hanya berasal dari Kabupaten Nunukan saja, bahkan ada yang berasal dari Sabah Malaysia.
Saat di garis finish, peserta di sambut Kepala Dinas Pendidikan Akhmad usai menghadiri pelepasan kontingen OSN di Pelabuhan PLBL. Kadisdik yang menyambut sangat bersemangat menyaksikan yel-yel dan atraksi dari peserta karnaval, sesekali ia melambaikan tangan ke peserta.
Saat ditemui, Akhmad mengatakan sampai hari ini sudah banyak kegiatan yang dilakukan. Karnaval atau pawai budaya hari ini pun masih diikuti oleh para peserta jambore cabang V dan terlihat sangat bersemangat.
Selanjutnya, Kadisdik Akhmad membeberkan bahwa peserta karnaval tidak hanya menggunakan kostum pramuka saja, namun ada juga yang mengenakan pakaian adat budaya yang ada di Indonesia.
“Ini menunjukkan bahwa pramuka itu menjaga nilai-nilai budaya di Indonesia khususnya pada peserta jambore cabang v ini,” ungkap Ahmad usai Karnaval, Minggu (18/08/2024).
Tujuan utama panitia menjadikan Alun-alun sebagai lokasi garis finish, agar para peserta karnaval dapat melihat langsung pusat kota nunukan sekaligus mencicipi kuliner UKM. Umpan balik bagi UKM dapat menggerakkan ekonomi.
Teks/Foto : Hermi Mastura, S,I.Kom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom