SIMP4TIKNEWS - Kementrian Pertanian RI mengapreasiasi Pencapaian Produksi Tanaman Padi di Kabupeten Nunukan meningkat hingga 7 Ton.
Meski menghadapi tantangan pemanasan global yakni cuaca ekstrim el nino, tidak membuat para petani surut memproduksi padi
Hal ini disampaikan Staf Ahli Mentri pertanian Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral Kementrian Pertanian RI, Dr. Ir. Pamuji Lestari, M.Sc, dalam Temu Lapang dan Panen Raya Gapoktan Mamminasae, Minggu (18/8/24) di Tanjung Aru Sebatik Timur.
“ Kami mengapresiasi kerja keras Ibu bupati Nunukan dalam mendukung program pertanian di Kabupaten Nunukan tentu ini memberikan kebaggaan tersendiri bagi kami, banyak daerah lain yang krisis pangan, namun di Kecamatan Sebatik ini justru mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Dalam Kunjungan di Kecamatan Sebatik, Dr. Insinyur Pamuji Lestari, M.Sc beserta jajarannya mengunjungi titik Lokasi irigasi yang bersumber dari air tanah , yakni lahan Pertanian di Desa Tanjung Harapan dan Tanjung Aru Kecamatan Sebatik.
Panen Raya Rangkaian Farm Field Day Kecamatan Sebatik.
Suasana penuh semangat dan syukur terasa di Tanjung Aru, Sebatik Timur, ketika para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mamminasae Panen Raya. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Farm Field Day di Kecematan Tersebut.
Dimana pada bulan mei 2024 lalu, petani berserta Bupati Kabupaten Nunukan, HKTI, PPL Pertanian Sebatik melakukan penanaman bersama di Lahan Pertanian Desa Tanjung Aru dan menuai hasil padi pada kegiatan Panen Raya.
Panen Raya ini menjadi saksi atas pencapaian luar biasa petani padi di Kabupaten Nunukan yang berhasil meningkatkan produksi tanaman padi hingga mencapai 7 ton per hektar, meski harus berhadapan dengan tantangan besar pemanasan global dan cuaca ekstrem El Niño.
Dr. Insinyur Pamuji Lestari, M.Sc, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral, hadir untuk memberikan apresiasi secara langsung kepada para petani.
Dalam sambutannya, ia menekankan betapa pentingnya pencapaian ini, terutama dalam situasi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang.
"Di tengah kondisi pemanasan global yang semakin parah, petani di Kabupaten Nunukan telah membuktikan bahwa ketangguhan dan inovasi bisa menjadi kunci untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Pamuji Lestari.
Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi para petani serta dukungan pemerintah dalam bentuk penyuluhan, bantuan bibit unggul, dan teknologi pertanian yang lebih modern.
Para petani di Kabupaten Nunukan telah menerapkan berbagai inovasi untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem, termasuk penggunaan varietas padi yang lebih tahan terhadap kekeringan dan manajemen air yang lebih efisien.
Meskipun tantangan El Niño membawa ancaman serius terhadap ketahanan pangan, keberhasilan para petani Nunukan menjadi contoh nyata bahwa dengan strategi yang tepat, produktivitas pertanian tetap dapat dipertahankan. Pamuji Lestari juga menambahkan bahwa Kementerian Pertanian akan terus mendukung para petani di daerah-daerah yang rentan terhadap perubahan iklim, dengan memberikan pelatihan dan bantuan teknis yang diperlukan.
Kegiatan panen raya ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan hasil kerja keras, tetapi juga sebagai ajang untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan di antara petani, penyuluh pertanian, dan pemerintah.
“Kami akan terus berjuang dan beradaptasi dengan kondisi apa pun yang ada,” kata Ketua Gapoktan Mamminasese Tanjung Aru, H. Latif menggambarkan semangat yang tak pernah padam di antara Petani.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, kerja keras dan kolaborasi yang baik antara petani dan pemerintah pusat. Provinsi dan Daerah bisa menghasilkan buah yang manis.
Kementerian Pertanian RI berharap bahwa kesuksesan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim global.***
Teks/Foto : Taufik, S.KSi, M.IKom (Tim Publikasi SEKRETARIAT DPRD )
Editor : Taufik, S.KSi, M.IKom