Nunukan, SIMP4TIK - Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan, Robby Nahak Serang, melakukan monitoring terhadap aktivitas pelayaran di jalur perairan Kabupaten Nunukan. Dalam pemantauan tersebut, Robby mendapati sebuah speedboat rute Nunukan–Sei Ular beroperasi tanpa menyediakan pelampung keselamatan dan manifest penumpang sesuai ketentuan.
“Ini contoh nyata ketidakpatuhan pelaku pelayaran yang tidak bisa dibiarkan. Pelampung tidak ada, manifest penumpang tidak disiapkan. Sangat berisiko jika terjadi sesuatu di tengah perjalanan,” tegas Robby saat monitoring, Minggu (30/11/2025).
Robby menyayangkan temuan tersebut karena masalah serupa terus berulang meski pemerintah daerah sudah berkali-kali mengingatkan. Ia menilai kelalaian penyedia jasa pelayaran mencerminkan rendahnya tanggung jawab operator sekaligus lemahnya pengawasan di lapangan.
“Kalau standar pelayaran saja tidak bisa dipenuhi, bagaimana kita bisa menjamin keselamatan masyarakat Nunukan yang setiap hari beraktivitas di perairan? ini persoalan serius,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut hasil monitoring, Robby menegaskan BPPD akan menyampaikan laporan resmi kepada Bupati Nunukan H. Irwan Sabri agar pengawasan pelayaran diperketat. Ia meminta instansi terkait segera mengambil langkah tegas terhadap motoris yang abai aturan keselamatan.
“Kami tidak ingin kejadian kecelakaan laut yang menelan banyak korban terulang. Tanggung jawab keselamatan tidak boleh dinegosiasi," katanya.
Dalam evaluasi monitoring, Robby menilai kultur keselamatan di Nunukan masih lemah. Sebagian pelaku usaha transportasi air dinilai menyepelekan standar keselamatan dasar, sementara aparatur pengawasan belum menjalankan tugas optimal.
“Baik pelaku usaha maupun pengawas pelayaran tampaknya masih abai. Kita butuh respons cepat untuk memperbaiki kondisi ini,” tegasnya.
Robby mengingatkan bahwa Bupati Nunukan telah berulang kali menginstruksikan agar sektor keselamatan pelayaran diperketat demi melindungi warga yang bergantung pada transportasi laut dan sungai.
“Bupati sudah mengimbau, bahkan menginstruksikan, agar keselamatan pelayaran menjadi prioritas. Jangan tunggu ada korban lagi baru bergerak,” pungkasnya.(*)
Teks/Foto : DWI RESCY ADITIA MUHAIMIN (Tim Publikasi BADAN PENGELOLA PERBATASAN DAERAH )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom