Nunukan, SIMP4TIK – Keselamatan pelayaran di jalur Sebatik, Bambangan - Aji Putri menjadi perhatian serius dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Kabupaten Nunukan, Senin (25/8/2025) di Ruang Rapat Ambalat I DPRD Nunukan.
Rapat ini menghadirkan sejumlah pihak terkait seperti KSOP, Dinas Perhubungan, Pelindo, Jasa Raharja, serta unsur TNI dan Polri.
Ketua Komisi I DPRD Nunukan, Dr. Andi Mulyono, menyampaikan bahwa jalur pelayaran tersebut telah lama menjadi sorotan akibat seringnya terjadi kecelakaan laut, bahkan hingga menimbulkan korban jiwa.
“Pelabuhan Aji Putri sudah disepakati menjadi pelabuhan resmi, legalitasnya saat ini sedang dalam proses oleh Dinas Perhubungan. Kami beri waktu satu bulan untuk menyelesaikan administrasinya,” ujar Dr. Andi Mulyono kepada media usai memimpin rapat.
Ia menambahkan, pengawasan terhadap aktivitas pelayaran harus diperketat agar keselamatan masyarakat yang menggunakan transportasi laut bisa terjamin.
“Kami minta ada rambu-rambu jelas di jalur laut, pengawasan aktif dari Dishub, KSOP, bahkan aparat TNI dan Polri, semua speedboat wajib dilengkapi pelampung dan harus memenuhi standar keselamatan,” tegasnya.
Di tengah rapat, suasana sempat hening saat Emanuel, warga Desa Bambangan, menyampaikan langsung kesedihannya di hadapan peserta rapat.
Emanuel adalah ayah dari salah satu korban kecelakaan laut yang terjadi beberapa waktu lalu di sekitar dermaga Aji Putri.
“Anak saya sudah bertahun-tahun bawa penumpang, tapi saat meninggal, tidak ada santunan dari pemerintah. Saya sudah ke Jasa Raharja, tapi belum ada kejelasan. Tolong carikan solusinya,” ucap Emanuel dengan mata berkaca-kaca.
DPRD pun merespons dengan meminta agar Dinas Perhubungan membantu menyalurkan santunan, serta membuka ruang donasi bagi masyarakat yang ingin membantu keluarga korban.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan, dapat menyalurkannya melalui rekening BRI nomor 030601068704503 atas nama keluarga korban.
Meski rapat membahas agenda serius dan penting, dinamika sempat terjadi. Beberapa anggota dewan menyuarakan kekecewaan karena pembahasan dianggap berlarut-larut dan belum menghasilkan keputusan pasti.
Ketegangan bahkan sempat membuat tiga anggota DPRD yakni Donal, S.Pd dari PKB, Hendrawan dari Partai Nasdem, dan Saddam Husein dari PDI Perjuangan memutuskan walkout dari rapat.
Namun menurut Ketua Komisi I, hal tersebut adalah bagian dari dinamika yang wajar dalam forum dewan.
“Jangan anggap ini keributan, ini bentuk kepedulian dan tanggung jawab kita Bersama, setiap anggota punya hak menyampaikan pendapat, tak peduli dari partai mana atau siapa dia,” kata Dr. Andi Mulyono menegaskan.
Rapat ditutup dengan komitmen bersama untuk mempercepat legalitas Pelabuhan Aji Putri serta memperkuat pengawasan pelayaran, DPRD berharap semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dapat saling mendukung demi keselamatan bersama.
“Keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab kita Bersama, jangan sampai ada korban jiwa lagi,” tutup Andi Mulyono.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom