Krayan, SIMP4TIK – Kecamatan Krayan Tengah berhasil meraih juara pertama dalam lomba kuliner tradisional yang digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Nunukan di wilayah Krayan Raya, Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan yang diikuti lima kecamatan, yaitu Kecamatan Krayan, Krayan Barat, Krayan Selatan, Krayan Timur, dan Krayan Tengah, berlangsung meriah dengan suasana penuh kekeluargaan.
Setiap peserta menampilkan berbagai olahan khas daerahnya, mulai dari ikan bakar, sayur daun singkong, umbut, kue tradisional, hingga makanan unik seperti ulat kelatang.
Bupati Nunukan H. Irwan Sabri hadir langsung bersama istrinya, Ny. Andi Annisa Muthia Irwan, mereka didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Abdul Halid serta para camat se-Krayan.
Bupati tampak bersemangat meninjau setiap stan peserta dan mencicipi hidangan yang disajikan.
“Saya sangat bangga melihat semangat masyarakat Krayan, lomba ini bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang menjaga dan mencintai warisan kuliner tradisional kita,” ujar Bupati Irwan Sabri.
Dewan juri terdiri dari dr. Febrian Tira Nita yang menilai menu makanan tradisional, dr. Evenjelina untuk kategori kue tradisional, serta ahli gizi Winda Veronika yang menilai menu sayuran tradisional.
Selain Krayan Tengah sebagai juara pertama, posisi kedua diraih Kecamatan Krayan, dan juara ketiga diraih Kecamatan Krayan Selatan. Juara favorit diberikan kepada Kecamatan Krayan Timur dan Krayan Selatan.
Para pemenang menerima hadiah berupa trofi, sertifikat, dan uang pembinaan dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Nunukan.
Juara 1 mendapatkan Rp2.000.000, juara 2 Rp1.750.000, juara 3 Rp1.500.000, sementara juara favorit masing-masing memperoleh Rp750.000, hadiah ini diserahkan oleh Ny. Andi Annisa Muthia Irwan, kepada masing-masing pemenag, pada malam penutupan rangkaian HUT Kabupaten Nunukan Ke-26 di Krayan, Jumat (24/10/2025).
Mewakili peserta dari Kecamatan Krayan Timur, Maris mengungkapkan kebanggaannya bisa berpartisipasi dalam ajang ini.
“Kami membawa menu sederhana tapi penuh cita rasa lokal, seperti none (lemang), labu merah, singkong, kelupis, jus alpukat, dan jus buah beluduh (kecombrang),” katanya, Jumat (24/10/2025).
“Kami ingin menunjukkan bahwa makanan tradisional bisa tetap menarik dan disukai banyak orang," tambahnnya.
Lomba kuliner tradisional ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga mempererat persaudaraan antarwarga Krayan, semangat pelestarian budaya terasa kuat, seiring masyarakat berupaya menjaga keaslian rasa dan tradisi kuliner dari dataran tinggi Borneo.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom