SIMP4TIK News - Upaya untuk meningkatkan kuantitas rumput laut produk petani rumput laut di Nunukan diyakinkan sudah cukup baik dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan. Indikasi tersebut setidaknya terbukti dari terus meningkatnya hasil komoditi ini, yang sekarang produksinya sudah mencapai 7 ribu ton per bulan.
Upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan untuk mencapai sasaran tersebut, menurut Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan pada Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan, Sirajuddin Saleh, selain rutin melakukan pembinaan terhadap para petani rumput laut yang ada juga pengadaan bibit yang baik.
Bibit bayi rumput laut yang dikembangkan di Nunukan, menurut Sirajuddin didatangkan dari lembaga produksi bibit terbaik, baik yang berasal dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah.
“Yang biasa kami lakukan adalah mendatangkan bibit bayi rumput laut dari balai Budidaya Ikan di Takalar, Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai salah satu penghasil bibit rumput laut terbaik di Indonesia,” kata Sirajuddin.
Namun jika kemudian harga pasaran produksi rumput laut dari Nunukan menjadi rendah dan kalah bersaing dengan beberapa daerah lain, lantaran pengembangan yang dilakukan oleh para petani di daerah ini dihadapkan pada dua persoalan yang menjadi momok rendahnya kualitas.
Secara kuantitas, kata Sirajuddin, produksi rumput laut di Nunukan meningkat namun secara kualitas masih harus menjadi perhatian yang lebih serius lagi.
Petani rumput laut di Nunukan, lanjutnya, sudah mendapatkan bibit rumput laut terbaik untuk dikembangkan namun permasalahan muncul adalah penanganan saat mulai dilakukan penanaman hingga pasca panen sehingga menghasilkan produksi dengan kadar kandungan air yang masih tinggi dan kotor.
“Kedua hal itu yang membuat kualitas produksi rumput laut dari Nunukan memiliki nilai jual yang rendah di banding produksi dari beberapa daerah lain,” terang Sirajuddin.
Karenanya, Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan berharap petani rumput laut di daerah ini tidak semata-mata mengejar produksi rumput laut mereka dari sisi kuantitas saja namun memberi perhatian yang signifikan juga terhadap kualitasnya.
“Kami mendapat informasi, adanya daerah lain yang para petani rumput lautnya kompak tidak menggebu-gebu mengejar hasil produksi sebanyak-banyaknya namun sangat fokus memberi perhatian pada sisi kualitasnya. Dan itu terbukti harga pasaran rumput laut mereka menjadi lebih baik,” tambah Sirajuddin.
Kedepannya, mata rantai perdagangan rumput laut di daerah ini, sejak dari penanaman hingga pasca panen bahkan sampai di tangan eksportir perlu mendapat intervensi pengawalan sebaik-baiknya agar quality control sudah terjadi sejak di Nunukan.
Dengan demikian, para pelaku usaha rumput laut di daerah ini sudah sangat yakin bahwa kualitas produk hasil usaha yang mereka ‘lepas’ sudah tidak dipersoalkan lagi oleh eksportir yang membelinya.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom