Nunukan, SIMP4TIK - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan melakukan kunjungan kerja dan menghasilkan penandatanganan MoU bersama Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita terhadap Penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu kesehatan Anak dan Program Pelayanan Bayi Tabung.

Agenda penandatanganan berlangsung di Aula Pertemuan RSAB Harapan Kita di Jakarta yang disaksikan oleh kedua belah pihak Manajemen RSUD Kabupaten Nunukan dan RSAB Harapan Kita, Rabu kemarin (7/2/23).

Direktur RSUD Nunukan dr. Dulman mengungkapkan melalui via telpon kepada media ini,  ada 2 bentuk kerjasama yang dilakukan bersama RSAB Harapan Kita dimana RSUD Kabupaten Nunukan di tunjuk sebagai mitra dalam program Pendidikan Dokter Spesial Anak Hospital Based dan Program Pelayanan Bayi Tabung.

Kerjasama yang dilakukan bersama RSAB Harapan Kita itu ada 2 bentuk kerjasama, yang pertama kerjasama dalam pelayanan dokter spesial anak dimana RSUD Kabupaten Nunukan ditunjuk sebagai mitra dari RSAB Harapan Kita dalam program Hospital Based Karena RSAB sudah mengampuh RSUD Nunukan dan sudah layak melaksanakan program kerjasama pengiriman Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak melalui Hospital Based.

"Ini di karenakan RSUD Kabupaten Nunukan sudah memiliki Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di level 3 dengan fasilitas yang sesuai standar yang di tetapkan oleh RSAB Harapan Kita sebagai pengampuh RSUD Kabupaten Nunukan. Jadi hal kerjasama kita dalam pendidikan dokter spesial ini RSAB sudah mempercayakan kepada RSUD Kabupaten Nunukan dan itu adalah suatu kemajuan untuk kita, karena RSUD Kabupaten Nunukan merupakan Rumah Sakit satu-satunya yang berada diwilayah Kaltara yang bekerjasama dalam perogram pendidikan spesialis Anak berbasis Hospital Based," ungkap Dulman.

Dalam kerjasama Dokter spesialis anak ini juga menyampaikan keuntungan kerjasama yang dilakukan antara RSUD Kabupaten Nunukan dengan RSAB Harapan Kita, karena RSUD Nunukan ditunjuk langsung oleh Kementerian kesehatan sehingga kementerian kesehatan memiliki tanggungjawab untuk melengkapi sarana dan prasarana kesehatan baik fisik maupun alat kesehatannya, agar Kualtas pendidikan Program Spesialis Anak bisa lebih ditingkatkan dan RSUD Kabupaten Nunukan juga akan mendapatkan tambahan tenaga  kesehatan di karenakan ada yang melaksanakan pendidikan spesialis anak yang akan melaksanakan magang di RSUD Kabupaten Nunukan.

"Kedepan kita sudah merancanakan gedung ibu dan anak terpadu seperti yang ada di Rumah Sakit Sardjito beberapa tahu lalu, beberapa tahun lalu, dimana direktur RS Sardjioto memberikan arahan dan masukan untuk mengkomunikasikan ke kementerian kesehatan pembangunan gedung terpadu pelayanan maternal dan neonatal (Ibu dan Anak). Nah dalam gedeng tersebut sudah terdapat pelayanan ibu bersalin, neonatal intensive care unit (NICU), Pediatric Care Unit (PICU), kamar operasi, dan pelayanan unit gawat darurat ibu dan bayi. Apalagi lahan kita yang masih ada untuk membangun gedung tersebut. Ini tidak sulit mengingat Pemerintah melalui kementerian kesehatan berupaya bagaimana menurunkan angka kematian ibu dan anak terutama untuk daerah perbatasan, terpencil dan kepulauan," jelas Dulman.

Dalam penandatanganan MoU yang dilakukan kemarin, Direktur RSUD Kabupaten Nunukan menyampaikan kerjasama yang dilakukan tidak hanya Pendidikan Dokter spesialis namun terkait Program Bayi Tabung bagi pasangan yang tidak bisa memiliki Keturunan.

"Kerjasama yang kedua kita juga melaksanakan kerjasama dalam hal Program Bayi Tabung, dimana program bayi tabung ini memerlukan fasilitas yang cukup besar, jadi kerjasama kita ini adalah permulaan dimana RSAB sebagai pihak pertama menyediakan fasilitas untuk penanganan bayi tabung dan kita pihak kedua melakukan screning terhadap pasangan yang secara alamia tidak bisa memiliki keturunan, dengan program ini pasangan suami istri ini memungkinkan pasangan suami istri bisa memiliki keturunan dengan proses atau Program Bayi Tabung, hanya kita sebagai pihak kedua tidak bisa terlalu jauh karena dalam kerjasamanya sebagai proses screning untuk mengetahui bahwa pasangan tersebut layak untuk dilakukan maknisme bayi tabung," tambah Dulman.

Dalam MoU yang dilakukan RSUD Kabupaten Nunukan, dalam perkembangan Program Bayi Tabung kedepannya nanti RSUD Kabupaten Nunukan bisa berdiri sendiri untuk melakukan proses Bayi Tabung akan tetapi melalui bantuan atau super visi dari RSAB Harapan Kita.

Direktur yang juga berprofesi sebagai Dokter kandungan ini juga mengatakan suatu kemajuan yang patut kita syukuri karena adanya kerjasama ini akan memungkinkan masyarakat bisa lebih tahu dan lebih muda mendapatkan akses untuk program bayi tabung jika secara alamia mereka tidak memungkinkan dan juga biaya yang dikeluarkan oleh pasangan tersebut tidak semahal dengan rumah sakit yang menerapkan program pelayanan bayi tabung, dan melalui RSUD Kabupaten Nunukan biaya yang muda diterjangkau.

 

Teks/Foto : Hermang B. Mirwang (Tim Publikasi RSUD NUNUKAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom