KRAYAN, 9 April 2025: Mendampingi Pangdam Mulawarman, Mayjen Rudy Rahmat Nugraha berkunjung ke Perbatasan Krayan, Indonesia-Malaysia (Long Midang-Ba' Kelalan). Juga dihadir Komandan Komren Kaltara, Brigjen Alex Chandra Kurniawan dan Komandan Kodim Nunukan, Letkol Inf. Albert Franstesca Hutagalung.
Kunjungan Pak Pangdam dimaksudkan untuk mengetahui secara rinci persoalan utama di Krayan, khususnya di perbatasan Krayan-Ba' Kelalan (Indonesia-Malaysia) dan persoalan akses jalan darat dari Malinau ke Krayan.
Kepada beliau saya sampaikan secara garis besar persoalan di Krayan, sbb: Membuka akses jalan dari Malinau ke Krayan akan mengurai kurang lebih 50% persoalan mendasar di Krayan. Karena itu, membuka konektifitas Krayan dengan kota merupakan prioritas utama. Karena akses Malinau merupakan mobilitas manusia, mobilitas sembako, BBM, material bangunan, dll.
Selama ini, Krayan sangat tergantung kepada kebaikan hati negara tetangga, Malaysia. Kalau mereka lagi baik atau mood lagi baik, mereka membuka akses barang masuk dari Malaysia. Tapi ketika lagi tidak mood, mereka menutup. Begitulah perdagangan di perbatasan kedua negara selalu berulang.
Saya menjelaskan bahwa persoalan lebih banyak muncul di internal Malaysia sendiri. Antara lain, terkait jumlah barang yg boleh melintas (barang subsidi atau kawalan) dan persoalan persaigan dagang antar warga Malaysia sendiri. Kalau warga Indonesia, umumnya ikut saja karena warga kita membutuhkan. Tapi kalau jujur, kedua belah pihak saling membutuhkan. Warga Malaysia membutuhkan uang masuk (barang dagang laku), sementara warga kita Indonesia butuh barang kebutuhan sehari², material bangunan, dll.
Karena itu, kepada beliau saya sampaikan agar rencana pembangunan PLBN Long Midnag secara diwujudkan atau dibangun. Agar transaksi perdagangan antar kedua negara berjalan secara resmi dengan prinsip perdagangan yg adil.
Saat makan malam, saya juga menyampaikan kepada Pak Pangdam agar anak² Krayan dan anak Dayak secara umum (warga tempatan), mendapat prioritas atau perlakukan khusus dalam setiap test penerimaan Bintara atau Tamtama (TNI). Juga masuk Perwira kalau memungkinkan. Terkait calon Perwira, beliau minta Pak Dandim agar melakukan pembinaan sejak masuk SMA kelas 1 agar mampu bersaing dengan anak daerah lain. "Rekrut anak² yg punya potensi dan lakukan pembinaan sejak dini. Kalau direkrut saat lulus SMA, sudah terlambat", demikian beliau memberikan arahan.
Naskah dan foto bersumber dari akun FB Gat Kaleb.