SIMP4TIK News - Terkait krisisnya air bersih yang terjadi beberapa hari ini di Nunukan yang mengakibatkan masyarakat kesulitan sumber air bersih, membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat direktorat jenderal sumber daya air balai wilayah sungai (BWS) Kalimantan V tanjung Selor melakukan peninjauan langsung embung air yang ada di Nunukan, diantaranya embung bolong kampung tator, embung sei Bilal dan embung Sei Fatimah, Rabu (4/1).

Dalam tinjauan tersebut, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE MM PhD mengatakan dikarenakan faktor curah hujan kita kurang sehingga beberapa waktu yang lalu sudah coba diatasi untuk membagikan air ke rumah - rumah warga kita yg kurang mampu.

"Sampai hari ini tetap mengalir cuma memang pembagian karena debit airnya yang kurang. Itu yang pertama kita lakukan kemudian yang kedua kita berusaha berkomunikasi dengan balai sumber daya air dan Insha Allah akan dilakukan beberapa titik pembangunan embung air lagi khususnya di pulau Nunukan ini," ujar Laura.

Balai sumber daya air akan membantu untuk mencari solusinya, namun dalam waktu dekat ini dihimbau kepada seluruh masyarakat Nunukan agar bersama - sama melaksanakan doa seperti mana kita yang di Islam ada yang namanya shalat meminta hujan.

"Tergantung dari curah hujan kalau memang dalam waktu dua atau tiga hari ini ada hujan tentu embung kita akan terisi dan air bisa kembali normal lagi seperti biasa," tutup Laura.

Secara mendasar perlu dipahami bahwa sumber air utama di pulau Nunukan ini adalah air hujan, beda dengan yang di daratan Kalimantan itu bisa dari air sungai yang besar bisa juga dari air tanah karena ada potensi cekungan air tanah yang ada di daratan Kalimantan. Secara iklim curah hujan di kepulauan dan pesisir Kalimantan  ini cukup tinggi, tapi mungkin karena dalam tahun ini terjadi sedikit anomali otomatis kalau hujannya lambat turun kemudian tampungannya juga volume nya terbatas akibatnya kapasitas air yang ada dalam penampungan itu tidak sanggup di olah oleh PDAM dan tidak dapat di salurkan ke masyarakat.

"Jadi ini murni karena masalah alam ya, kami dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat khususnya dari balai sungai kalimantan V tanjung Selor dan kami sudah punya master plan untuk upaya memenuhi kebutuhan air baku di pulau Nunukan dan sebatik dan mungkin ada kurang lebih sepuluhan embung yang akan di bangun dan di lakukan secara bertahap dan tergantung dari dananya juga. Karena kita mau melakukan survei, investikasi, desain, pembebasan lahan dulu. Jadi seperti arahan ibu bupati tadi kita berdoa bersama - sama agar air hujan segera turun karena kita yang ada di pulau Nunukan ini sangat bergantung dengan curah air hujan agar embung kita bisa terisi air lagi," pungkas Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor Suryadarma Hasyim, S. T., M.T. (*)

Teks/Foto : Soni Irnada (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom