Sebatik, SIMP4TIK– UPT Puskesmas Sei Taiwan kembali melaksanakan Lokakarya Mini Tribulanan Ke-IV Tahun 2025 yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Sebatik. Kegiatan ini mengusung tema “Permasalahan Kesehatan di Kecamatan Sebatik” sebagai bentuk komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat koordinasi serta menindaklanjuti berbagai isu kesehatan yang masih menjadi tantangan di wilayah tersebut. Selain itu, lokakarya ini juga digelar dalam rangka peningkatan sinergitas antar instansi dan lembaga di Kecamatan Sebatik agar upaya pelayanan kesehatan dapat berjalan lebih optimal, kamis (11/12/2025).
Kegiatan ini dihadiri unsur Pemerintah Kecamatan Sebatik, Kapolsubsektor Sei Taiwan, Danramil Sebatik Barat, Danki Brimob Sebatik, Direktur Rumah Sakit Pratama Sebatik, Danpos Marinir Sungai Taiwan, Danpos Marinir Balansiku, Kepala KUA Kecamatan Sebatik, Kepala Desa Se Kecamatan Sebatik, perwakilan UPT PPDM Sebatik, Ketua PKK Desa Tanjung Karang, Padaidi, Sei Manurung, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Sebatik, Ketua KPM se-Kecamatan Sebatik, Pengelola PPG MBG Tanjung Karang Kecamatan Sebatik. Kehadiran unsur lintas sektor tersebut merupakan bentuk komitmen bersama bahwa pembangunan kesehatan tidak dapat dilakukan oleh satu sektor saja, tetapi membutuhkan dukungan kuat dari seluruh elemen masyarakat.
Minilokakarya ini menjadi forum evaluasi kinerja UPT Puskesmas Sei Taiwan selama satu tahun terakhir, sekaligus ruang untuk merumuskan strategi bersama menghadapi tantangan kesehatan masyarakat seperti stunting, penyakit menular dan tidak menular, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
Dalam sambutannya, Camat Sebatik Wahyuddin, S. Sos memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh unsur lintas sektor yang hadir dan aktif mendukung program-program kesehatan. Ia menyampaikan bahwa hasil evaluasi kurang lebih satu tahun terakhir menunjukkan perkembangan positif, terutama berkat dukungan kuat dari pemerintah desa, kader kesehatan, serta instansi terkait.
Camat juga menyoroti capaian membanggakan Kecamatan Sebatik terkait percepatan penurunan stunting. Ia menyampaikan bahwa Kecamatan Sebatik berhasil menjadi wilayah dengan penurunan stunting tercepat di tingkat provinsi, meraih juara kedua dan memperoleh hadiah pembinaan sebesar Rp 10 juta. Menurutnya, prestasi ini tidak terlepas dari dedikasi para kader yang bekerja setiap hari melakukan pendampingan, pemantauan gizi, dan edukasi kepada keluarga. “Camat Sebatik memberikan penghargaan khusus kepada Kepala Desa yang telah menunjukkan komitmen kuat dengan memberikan insentif tertinggi di Kabupaten Nunukan untuk para kader,” ujarnya.
Menurut beliau, para kader merupakan ujung tombak pelayanan langsung kepada masyarakat. Karena itulah, beliau berharap insentif tersebut semakin meningkatkan motivasi para kader untuk terus aktif menjalankan berbagai program kesehatan, khususnya dalam mendukung Puskesmas sebagai mitra strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Semoga dengan dukungan ini, kita semakin semangat melaksanakan program-program kesehatan dan terus berkolaborasi membantu Puskesmas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Puskesmas Sei Taiwan, Hj. Astydewi Sushanty, SKM, dalam paparannya menjelaskan berbagai capaian dan strategi yang telah dilakukan Puskesmas bersama para kader dalam menurunkan angka stunting di wilayah kerja. Ia menegaskan bahwa keberhasilan percepatan penurunan stunting tidak dapat dipisahkan dari peran aktif kader Posyandu, perangkat desa, serta dukungan pemerintah kecamatan serta instansi terkait.
Astydewi memaparkan sejumlah langkah prioritas, mulai dari peningkatan cakupan layanan gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, kunjungan rumah bagi balita berisiko, hingga penguatan edukasi bagi ibu hamil dan keluarga. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai kunci keberhasilan program.
“Kami bersama para kader terus memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pemantauan yang optimal. Kader adalah garda terdepan yang menjangkau masyarakat setiap hari. Karena itu, dukungan desa dan kecamatan sangat membantu memperkuat layanan kami,” jelasnya.
Ia berharap kerja sama yang sudah berjalan baik ini dapat semakin diperkuat sehingga upaya penurunan stunting di Kecamatan Sebatik dapat terus menunjukkan hasil signifikan dan berkelanjutan.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Sekretaris Camat Sebatik. Pada sesi ini, para peserta dari berbagai instansi menyampaikan masukan, tantangan di lapangan, serta usulan penguatan program kesehatan di tingkat desa.
Diskusi berlangsung aktif, mulai dari pembahasan peningkatan kualitas pelayanan Posyandu, sinergi Babinsa dan kader dalam pendampingan keluarga berisiko, integrasi data kesehatan desa, hingga peran PKK dan KPM dalam intervensi stunting. Beberapa perwakilan desa juga menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat dukungan anggaran dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Sesi diskusi ini menjadi ruang kolaboratif yang penting untuk memastikan seluruh program Puskesmas dapat berjalan lebih efektif, terarah, dan sesuai kebutuhan masyarakat di Kecamatan Sebatik.
Lokakarya Mini Triwulanan Ke-IV Tahun 2025 ini menjadi momentum penting bagi seluruh sektor di Kecamatan Sebatik untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Dengan sinergitas yang semakin solid, diharapkan seluruh program kesehatan dapat berjalan lebih efektif, merata, dan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama sebagai simbol komitmen bersama dalam mewujudkan Sebatik yang Sehat dan Sejahtera.
Teks/Foto : Abdul Rahman, S.A.P (Tim Publikasi KECAMATAN SEBATIK )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom