SIMP4TIK News - Setelah menunggu sekitar tiga bulan petani di Kelurahan Mansapa mulai memanen padinya. Sawah yang berukuran enam hektar milik salah satu petani di Kelurahan Mansapa telah memasuki masa panen, Rabu (20/9).
Sekitar 1,5 hektar akan memasuki masa panen, meski diakui pemilik sawah tersebut ada kendala yang dialami oleh petani saat ini. Kendala tersebut kurangnya pekerja yang turun kesawah. Warga yang dulunya bertani saat ini beralih berkerja sebagai nelayan rumput laut.
"Kendala yang kami alami selain dari serangan hama, penyebab utamanya adalah kurangnya pekerja sehingga proses panen jadi lambat yang akibatnya padi banyak yang rontok," ungkap Konding pemilik sawah.
Dengan adanya kendala seperti itu, Konding berharap bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa alat panen padi.
Untuk hasil panen yang biasanya mencapai empat ton, Konding mengatakan selain untuk dikonsumsi sendiri hasil panen juga biasanya dijual.
Sementara itu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Asrirahmawati mengatakan, Kelurahan Mansapa memiliki lahan sawah sekitar 30 hektar. Namun saat ini yang masih digarap oleh pemiliknya hanya sekitar delapan hektar. Itu disebabkan oleh banyaknya warga yang beralih ke usaha rumput laut. Namun sebagai PPL, Asri tidak henti - hentinya memotivasi warga khususnya di daerah kelurahan Mansapa agar mau kembali menggarap lahan sawah mereka.
"Sebagai penyuluh pertanian di kelurahan Mansapa ini, saya akan terus mengajak warga yang memiliki lahan sawah untuk kembali menggarap sawah mereka, agar kita bisa menghasilkan pangan sendiri tidak perlu bergantung kepada daerah lain," tambahnya.
Menurut Asri, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan petani yang berada di kelurahan Mansapa baik itu petani padi maupun petani - petani lainnya.Terkait bantuan alat panen padi, telah diusulkan ke Dinas. Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga telah memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para petani, misalnya bibit dan pupuk.
"Petani sangat mengharapkan bantuan alat panen padi, dengan harapan memudahkan dalam proses panen, efektifitas waktu bisa lebih baik. Ini sudah kita usulkan ke Dinas semoga ada tindak lanjut sehingga petani lebih semangat lagi ke sawah," ujarnya.
Asri berharap dengan adanya kenaikan harga beras saat ini, para petani dapat termotivasi untuk kembali menggarap sawah mereka.(*)
Teks/Foto : Masdiana (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom