SIMP4TIK News - Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kecamatan Nunukan ke - XVIII resmi di buka. Bertempat di kantor Kelurahan Nunukan Timur, Jumat malam (17/2).

Tujuan pelaksanaannya untuk menyeleksi qari/qariah, hafidz/hafidzah serta kemampuan seni membaca Al- Qur’an di wilayah kecamatan nunukan, sehingga nanti akan diikutsertakan pada seleksi tingkat kabupaten bahkan sampai ke tingkat provinsi dan nasional.

Camat Nunukan Hasan Basri menyampaikan, pelaksanaan MTQ kali ini mungkin kami kecamatan yang paling terakhir melaksanakan MTQ, namun walaupun terakhir tapi kami mencanangkan untuk mengambil kembali piala ke kecamatan nunukan. 

"Dari 17 kali perhelatan MTQ tingkat Kabupaten 15 kali di antaranya yaitu kecamatan nunukan yang menjadi juara dan baru 2 kali di rebut oleh Sebatik Timur, jadi bukan tanpa alasan kami mengadakan MTQ ini di kelurahan Nunukan timur karena lawannya juga Sebatik Timur dan matahari terbit dari timur, maka kami berikhrar dengan pelaksanaan MTQ ini tidak apa - apa kalau kita berlomba - lomba untuk mencari kebaikan dengan mengikrarkan bahwa kecamatan nunukan akan merebut kembali piala yang telah di ambil oleh kecamatan sebatik timur," ungkap Hasan.

Sementara Camat Nunukan menghaturkan terima kasih kepada para donatur yang senangtiasa mengimfakkan hartanya kami, jadi kedepan jangan khawatir untuk para donatur MTQ kehilangan lahan untuk berzakat karena kami sudah menyediakan wadah satu Amil satu RT mudah - mudahan terlaksana dengan baik.

Dalam sambutan Bupati Nunukan yang dibacakan oleh Kabag Kesra H. Tuo sekaligus membuka acara MTQ ke - 18 tingkat kecamatan nunukan. "Ada atau tidak ada MTQ saya minta TPA, TPQ harus terus kita hidupkan setiap saat, anak - anak harus kita biasakan mengaji setiap hari meskipun satu lembar saja sehingga mereka kelak menjadi generasi qur'ani, generasi penerus bangsa yang setia, tutur kata dan perbuatan selalu berlandaskan pada nilai - nilai yang ada dalam Al-Qur'an," katanya.

H.Tuo mengajak semua untuk makin mengukuhkan dan mengokohkan al-qur'an dalam hati sanubari kita masing - masing. Al-Qur'an harus kita berika posisi dan tempat yang paling mulia di jiwa dan pikiran kita dan kepada para dewan hakim saya meminta untuk menilai para peserta dengan seadil - adilnya dan sejujur - jujurnya, kemudian untuk para peserta perlombaan, berlombalah dengan penuh semangat dan kegembiraan percayalah bahwa semua yang kalian lakukan akan di nilai sebagai ibadah di hadapan Allah SWT. (*)

Teks/Foto : Soni Irnada (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom