Nunukan, SIMP4TIK - Memasuki musim penghujan masyarakat di imbau waspada  terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti, nyamuk yang lebih banyak berkembang ketika musim penghujan.

Imbauan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Nunukan, Miskia, Selasa (20/08/2024), saat ditemui media ini diruang kerjanya.

"Kalau masuk musim penghujan biasanya ada genangan air yang tertampung dan disarangi nyamuk, makanya kita berharap agar semua masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar, karena musim penghujan perlu ada kesadaran masing-masing dari masyarakat jadi karena musim begini  harus kita waspadai DBD, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM)," terangnya.

Menurut Miskia, dari data dan laporan yang diterima banyak yang datang berobat ke fasilitas kesehatan dengan keluhannya demam tinggi.

"Banyak yang saat ini dialami oleh anak-anak yaitu demam biasanya gejalanya sama seperti DBD panas tinggi itu harus segera diperiksakan, takutnya ada gejala DBD lambat di bawah akhirnya lambat ditangani dan tambah parah," ujarnya.

Data sementara dari Puskesmas Nunukan Selatan kasus sespek dari bulan Januari-Juli ada 35 kasus DBD, dari data tersebut mulai meningkat bulan Maret dan pada Juli terdapat 7 kasus DBD.

"Untuk yang positif DBD ada 18 kasus," ungkapnya.

Miskia menghimbau kepada warga agar bisa memperhatikan kebersihan lingkungan dengan melakukan kegiatan 3M yakni, Menguras, Menutup dan Mengubur. 

"Yang paling ampuh dan jitu untuk memberantas nyamuk, dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air, karena tidak hanya nyamuk dewasi yang dibasmi juga jentik-jentik yang potensial berkembang menjadi nyamuk dewasa dan itu yang perlu diwaspadai," imbuhnya.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom