Nunukan, SIMP4TIK – Kabupaten Nunukan menjadi tuan rumah pelaksanaan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG), TTG Unggulan, dan Posyantek Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2025.
Kegiatan ini digelar selama dua hari, mulai Selasa hingga Rabu, 27–28 Mei 2025, bertempat di lantai 5 Kantor Bupati Nunukan. Lomba tahun ini mengusung tema "Terciptanya Teknologi Tepat Guna yang Tematik, Mengakar dari Potensi Desa, serta Menjadi Produk Unggulan dalam Kemandirian Desa di Provinsi Kalimantan Utara."
Sebanyak 13 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Utara turut ambil bagian dalam lomba ini. Mereka mewakili lima wilayah, yakni Kabupaten Nunukan, Bulungan, Malinau, Tana Tidung, dan Kota Tarakan.
Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Ir. Jabbar, S.E., pada sesi wawancarnnya dengan media menyampaikan bahwa inovasi yang dihasilkan masyarakat perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan sektor swasta.
“Kalau tidak didorong, maka inovasi-inovasi ini akan jalan di tempat. Pemerintah, swasta, dan masyarakat sebagai pengguna harus bersinergi,” ungkapnya, Selasa (27/5/2025)
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi wadah untuk mendorong lahirnya teknologi tepat guna dari masyarakat desa yang mampu memanfaatkan bahan-bahan sederhana dan sumber daya lokal, bahkan limbah organik dari lingkungan sekitar.
“Meski sederhana dan manual, jika disentuh dengan sedikit teknologi, hasilnya bisa menjadi produk yang bernilai ekonomi,” ujarnya.
Ir. Jabbar juga menyoroti sejumlah tantangan dalam pengembangan inovasi, seperti keterbatasan akses permodalan dan masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi.
“Salah satu tujuan dari lomba ini adalah agar masyarakat luas dapat mengenal, memahami, dan meniru inovasi-inovasi tersebut, yang diharapkan tidak hanya menjadi bahan pameran, tapi bisa diproduksi secara berkelanjutan,” jelasnya.
Ia berharap, ke depan akan muncul lebih banyak lagi inovator dari berbagai tingkatan, mulai dari desa, kecamatan, hingga ke tingkat nasional.
“Harapan kami, akan ada lebih banyak inovator dari Tarakan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung, semuanya bersatu di bawah pemberdayaan masyarakat desa,” pungkasnya.
Peserta Lomba Inovasi TTG diikuti 5 peserta, yaitu Rudy (Tana Tidung) dengan inovasinya Kompor Oli Bekas Asli Kapuak (KOBAK), Riemantan Najamudin (Malinau) inovasi Roda Apung Hand (Solusi Lahan Rawa), Joni Kardi – Tim Posyantek Desa Naha Ayah (Bulungan) inovasi Instalasi Pestisida Nabati, Rahayu Suryani (Nunukan) inovasiya Pewarna Alami Kulit Bakau untuk Batik Lulantatibu, dan Danny HS (Tarakan) dengan inovasi Drum Biru – Bersih Sanitasi Ramah Lingkungan.
untuk Lomba TTG Unggulan ada 5 peserta yaitu Welson (Tana Tidung) dengan nama inovasi GD.SON SPAAR-24 – Penggiling Jagung Multifungsi, Suparno (Malinau) inovasi Despesnab – Destilasi Pestisida Nabati, Agus Adiwijaya (Bulungan) inovasi Gibida Pro, Tim Desa Setabu (Nunukan) inovasinya Roll Brush Rope Cleaner – Pencuci Tali Bentang Rumput Laut, dan Mabrar Putra Siregar (Tarakan) inovasi Fogging Portable Ramah Lingkungan.
Peserta Lomba Posyantek Berprestasi diikuti 3 peserta yaitu Posyantek Mandiri Perkasa (Tana Tidung), Posyantek Muda Karya (Malinau), dan Posyantek Pamabisa – Desa Antutan (Bulungan).
Secara keseluruhan, menurut Jabbar peserta memanfaatkan potensi lokal daerah masing-masing dalam menghasilkan inovasi. Contohnya, batik dari Nunukan yang menggunakan pewarna alami dari daun ketapang, pestisida nabati dari limbah tumbuhan di Malinau, hingga alat portabel pengganti penerangan listrik. Melalui kegiatan ini, ia berharap teknologi tepat guna dapat terus berkembang dan mendorong kemandirian ekonomi lokal.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom