SIMP4TIK News - Mempercepat tumbuh kembang pembangunan dan perekonomian di wilayah perbatasan, Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan akan mengusulkan pembangunan dua jembatan yang menghubungkan antar pulau.
Kedua jembatan yang diusulkan pembangunannya kepada Pemerintah Pusat tersebut, menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus, S.IP adalah jembatan yang menghubungkan Pulau Nunukan dengan daratan Kalimantan serta jembatan yang menghubungkan Pulau Nunukan dengan Pulau Sebatik.
Keberadaan dua jembatan penghubung antar pulau itu dikatakan Serfianus menjadi sangat penting untuk mempercepat perkembangan wilayah perbatasan, yang dampak positifnya tidak hanya dirasakan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakatnya tapi juga kepada daerah lain di wilayah Kalimantan Utara maupun Kalimantan Timur.
Fasiltas tersebut nanti akan meningkatkan fungsi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Sei. Nyamuk di Pulau Sebatik sebagai fungsinya memfasilitasi jajaran Keimigrasian, Kepabeanan dan Kekarantinaan serta memberikan pelayanan dan pengawasan terbaik kepada setiap perlintasan orang, barang dan kendaraan.
“Pada kapasitasnya sebagai pengelola kawasan yang perlu memastikan bahwa seluruh fasilitas yang ada, dapat digunakan secara optimal, dinikmati oleh seluruh pengunjung serta menciptakan kondisi suasana kawasan yang betul-betul prima, mencerminkan perbatasan sebagai beranda dan halaman depan NKRI,” kata Serfianus.
Jembatan yang akan menghubungkan antara Pulau Nunukan dengan Pulau Sebatik, pada sasaran konektifitas seluruh wikayah perbatasan di Kalimantan Utara, khususnya Kabupaten Nunukan sebagai bentuk pemerataan pembangunan, mobilisasi perdagangan dan pertumbuhan perekonomian yang akan lebih baik lagi.
Pada kesempatan kunjungan Deputi Bidang pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Robert Simbolon, ke daerah ini beberapa waktu lalu, Sekda Kabupaten Nunukan ini secara langsung sudah menyampaikan opsi kebutuhan jembatan penghubung tersebut terkait memaksimalkan fungsi PLBN pada bidang ekspor impor serta dampak tumbuhnya perekonomian di wilayah perbatasan.
Intinya, lanjut Serfianus, keberadaan kedua jembatan penghubung antara pulau itu nanti akan menjadi moda transportasi dalam rangka menciptakan sistem transportasi yang efisien, efektif dan dapat digunakan secara aman dalam menempuh perjalanan secara cepat dan lancar.
“Terlebih lagi setelah terbentuknya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, sebagai salah satu daerah penyangga, Nunukan kondisi geografisnya yang berbatasan dengan negara tetangga Malaysia menjadi salah satu daerah strategis yang dibutuhkan dalam rangka memperkuat skema IKN yang lebih optimal,” terang pejabat Sekda Nunukan ini.
Termasuk juga membuka pasar tehadap komoditi-komoditi yang dihasilkan tidak saja oleh Kabupaten Nunukan namun kabupaten kota sekitar yang ada di wilayah Kalimantan Utara untuk menembus pasar ke IKN maupun ke luar negeri, dalam hal ini Malaysia.
“Wacana dengan beberapa pertimbangannya sudah kita (Kabupaten Nunukan) sampaikan. Tinggal bagaimanan nanti Pemerintah Pusat menyikapinya termasuk dukungan anggaran dari APBN untuk pembiayaan membangun infrastruktur tersebut,” ujar Serfianus.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom