Nunukan, SIMP4TIK – Optimalkan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan turun tangan selesaikan utang RSUD Kabupaten Nunukan, yang masih tersisa Rp24 miliar.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Nunukan, Hj. Miskia, mengatakan Pemkab ambil alih menyelesaikan utang-utang RSUD yang belum terbayarkan, seperti utang  obat-obatan, jasa cleaning service, tunggakan air bersih selama 5 bulan dan listrik ke PLN, serta membayar tunggakan Jasa Pelayanan (Jaspel) ke dokter dan perawat selama 4 bulan.

“Untuk langkah awal Pemkab mengalokasikan dana dari Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp6,5 Miliar, untuk mendukung operasional dan belanja rutin RSUD termasuk pengadaan obat-obatan,” ungkap, Miskia, Rabu (19/6/2024).

Miskia, memastikan utang-utang RSUD ini akan diselesaikan oleh Pemkab Nunukan, melalui APBD-Perubahan tahun 2024, ini.

“Untuk yang sisanya kurang lebih Rp19 miliar, akan diselesaikan melalui anggaran perubahan nanti,” ujarnya.

Menurut Miskia, langkah ini dilakukan untuk mengoptimalkan kembali pelayanan di RSUD Kabupaten Nunukan.

“Utangnya kita bayar dan lunaskan dan insha Allah aman, dan pelayanan Rumah sakit kembali optimal," ucapnya.

Selain itu, menurut Miskia, untuk menyikapi kekurangan obat-obatan di Rumah Sakit, pihaknya telah bermitra dengan dua apotik di Nunukan, untuk memberikan obat kepada pasien sesuai dengan resep dari dokter di rumah sakit.

“Sudah berjalan 2 bulan RSUD bermitra dengan Apotik Berkah dan Apotik Sehat Selalu, kalau ada pasien yang berobat ke Rumah Sakit dan obatnya tidak tersedia di Apotik Rumah Sakit , maka sesuai dengan resep dokter, pasien dapat mengambil obatnya di dua apotik mitra Rumah sakit tersebut, tanpa di bayar, nanti pihak apotik yang ke rumah sakit untuk pembayarannya,” terang Miskia.

Namun, menurut Miskia sifatnya sementara, karena saat ini telah dilakukan pengadaan obat-obatan untuk memenuhi pelayanan kebutuhan akan obat-obatan bagi pasien yang datang berobat di RSUD Nunukan.  

“Kekosongan obat-obatan di RSUD ini akan segera terisi, sebab sebagian dari dana BTT peruntukannya juga untuk pengadaan obat-obatan. Obat-obatan sudah di belanja, tinggal menunggu pengiriman,” imbuhnya.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom