Nunukan, SIMP4TIK – Bunda PAUD Kabupaten Nunukan, Andi Annisa Muthia Irwan, S.E, resmi menutup Pelatihan Pendidikan Inklusif di Nunukan, Sabtu (29/11/2025).

Kegiatan yang digelar oleh Forum PAUD Kabupaten Nunukan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kapasitas pendidik PAUD, terutama di wilayah perbatasan.

Dalam sambutannya, Andi Annisa Muthia menegaskan bahwa pendidikan inklusif bukan sekadar program pemerintah, melainkan komitmen kemanusiaan yang harus dijalankan bersama.

“Pendidikan inklusif bukan hanya program, tetapi komitmen kemanusiaan. Kita memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, ataupun kondisi perkembangan, memiliki hak yang sama untuk belajar, bermain, dan tumbuh dalam lingkungan yang ramah dan penuh kasih sayang,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan memastikan setiap anak memperoleh kebutuhan esensial secara utuh.

Salah satu caranya adalah melalui peningkatan kapasitas pendidik sehingga mereka mampu memberikan layanan terbaik bagi semua anak.

“Urgensi dari pelatihan ini adalah bagaimana kita memastikan bahwa semua anak berhak mendapatkan kebutuhan esensialnya. Para pendidik PAUD memiliki peran penting dalam meletakkan fondasi karakter dan kemandirian bagi seluruh anak, tanpa terkecuali,” jelasnya.

Bunda PAUD Nunukan itu juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada Forum PAUD Kabupaten Nunukan yang telah menginisiasi pelatihan ini.

Ia juga berterima kasih kepada narasumber, Dr. Joko Yuwono, yang berkenan berbagi ilmu, pengalaman, dan praktik terbaik mengenai penyelenggaraan pendidikan inklusif.

“Sebagai Bunda PAUD Kabupaten Nunukan, saya sangat mengapresiasi terlaksananya pelatihan ini. Terima kasih kepada Pak Dr. Joko Yuwono yang meluangkan waktu untuk memberikan wawasan dan praktik terbaik kepada pendidik PAUD di wilayah perbatasan,” ungkapnya.

Andi Annisa Muthia berharap seluruh peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di lembaga masing-masing serta membagikannya kepada pendidik lain yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran orang tua sebagai mitra utama dalam pendidikan anak.

“Kepada para orang tua, saya mengajak untuk terus menjadi mitra utama dalam pendidikan anak, menjadi sahabat terbaik bagi anak. Setiap anak adalah unik dan memiliki potensi berbeda. Dukungan orang tua, melalui perhatian, komunikasi hangat, dan keterlibatan di rumah maupun di PAUD, sangat menentukan keberhasilan pendidikan inklusif,” katanya.

Ia menegaskan bahwa keluarga adalah lingkungan pertama yang menentukan rasa aman dan percaya diri anak dalam tumbuh kembangnya.

“Saya yakin, pendidikan terbaik selalu dimulai dari keluarga,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, Bunda PAUD Nunukan menyampaikan ungkapan syukur dan secara resmi menutup kegiatan.

“Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’aalamiin, Pelatihan Pendidikan Inklusif ini secara resmi saya nyatakan ditutup,” tutupnya.(*)

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom