Nunukan, SIMP4TIK - Pemerintah Kabupaten Nunukan memberikan apresiasi tinggi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bukit Arung Sejahtera karena sejak awal menjalin koordinasi resmi sebelum memulai operasional.

Hal itu disampaikan Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Drs. Raden Iwan Kurniawan, M.AP., saat membuka kegiatan pembekalan bagi sekitar 50 relawan SPPG tersebut yang digelar dengan melibatkan sejumlah OPD teknis, Jumat (5/12/2025).

Dalam sambutannya, Raden Iwan menegaskan pentingnya kolaborasi antara penyelenggara pelayanan gizi dan pemerintah daerah untuk menjamin keamanan pangan, terutama karena pengalaman sebelumnya menunjukkan adanya kendala dalam pengawasan SPPG di lapangan.

“Kami mengapresiasi SPPG Bukit Arung Sejahtera karena baru ini SPPG yang melakukan koordinasi kepada kami Pemerintah Kabupaten Nunukan. Saya bagikan sedikit pengalaman, saat ada masalah terkait MBG, yang ditanya adalah pemerintah daerahnya, bukan SPPG nya,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa Nunukan pernah menghadapi persoalan serupa.

“Beberapa waktu lalu kita mengalaminya di salah satu SPPG di Sebatik, ini memilukan karena kita harus bertanggung jawab, sementara proses di lapangan tidak kita ketahui, Dinas kesehatan pun tidak tahu, bahkan ada beberapa SPPG yang tidak mengizinkan petugas masuk ke dapur, itu bagaimana?” katanya.

Menurutnya, pelibatan pemerintah sejak awal akan memperkuat tata kelola layanan.

“Kami berterima kasih karena kami dilibatkan, kebetulan saya ketua Satgas Keamanan Pangan, jadi kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini, pemerintah pun merasa kehadirannya dibutuhkan, intinya pemerintah mendukung seluruh proses yang dibutuhkan, termasuk pembinaan sektor-sektor pendukung program MBG yang merupakan salahsatu prioritas nasional,” tegasnya.

Sumari, pemilik SPPG Bukit Arung Sejahtera, menjelaskan bahwa pembekalan ini bertujuan mempersiapkan relawan sebelum SPPG mulai beroperasi pada 12 atau 15 Desember 2025.

“Karena kami melibatkan kurang lebih 50 relawan, kami ingin mereka siap dengan beban kerja yang akan dilaksanakan, maka kami adakan penyuluhan dua hari, pertama ini materi, besok praktik langsung di dapur,” ujarnya.

Sumari memaparkan bahwa praktik tersebut mencakup seluruh proses, mulai dari bahan datang, penyortiran, pencucian, persiapan, memasak, hingga pengemasan makanan.

“Setelah proses masak selesai, makanan akan diperiksa ahli gizi, kami sesuaikan menu dengan standar gizi yang ditetapkan,” jelasnya.

Untuk memastikan mutu dan keamanan, SPPG Bukit Arung Sejahtera menggandeng berbagai OPD seperti DLH, Dinas Kesehatan, dan Pemadam Kebakaran.

“Kami ingin relawan paham kesehatan, dan cara menangani situasi darurat seperti menggunakan APAR, kami berharap SPPG kami zero insiden,” katanya.

Sumari juga menegaskan bahwa sejak awal pihaknya mengikuti seluruh prosedur perizinan.

“Kami bersurat kepada Bupati Nunukan untuk meminta rekomendasi titik SPPG. Beliau menindaklanjuti ke BGN hingga titik ditetapkan, setelah itu kami koordinasi ke puskesmas, dinas kesehatan, dan DLH. Bupati mengapresiasi langkah ini,” ungkapnya.

Untuk bahan baku, SPPG Bukit Arung Sejahtera bekerja sama dengan Koperasi Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (Formaline) Kabupaten Nunukan yang akan memasok kebutuhan dapur secara satu pintu.

Kegiatan pembekalan relawan ini juga dihadiri anggota DPRD Nunukan Mansur Rincing, tokoh masyarakat, serta tokoh agama.

Pembekalan diharapkan menjadi langkah awal agar operasional SPPG berjalan aman, profesional, dan memberi manfaat bagi masyarakat Nunukan.(*)

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom