SIMP4TIK News - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan mendukung rencana pembangunan berbasis energi baru terbarukan dengan perusahaan dari negara Jepang.

Salah satunya adalah perusahaan Kyudenko Corporation yang bergerak di bidang desain dan konstruksi fasilitas kelistrikan, fasilitas HVAC (heating, ventilation and air conditioning) dan plumbing, fasilitas sanitasi, pencegahan kebakaran, fasilitas distribusi tenaga listrik dan fasilitas tenaga listrik bawah tanah, fasilitas informasi dan telekomunikasi, serta fasilitas energi terbarukan. 

Kyudenko Corporation sebelumnya telah mengadakan Perjanjian MoU secara Nasional dengan PLN dan JICA adalah sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara - negara berkembang.

Secara kronologisnya diantara perusahaan tadi telah mengadakan perjanjian MoU secara Nasional, PLN dengan JICA agen di Jepang untuk kerjasama dengan negara - negara berkembang, salah satu substansi dari pada MoU itu mereka ingin mengembangkan potensi listrik yang berbasis energi baru terbarukan, sebagaimana MoU yang dilakukan pada bulan September 2022 dimana ada penentuan lokus atas saran dari PLN lokusnya di Nunukan dan Sebatik.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Nunukan, Raden Iwan Kurniawan, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (26/5).

Raden Iwan menyebut perusahaan tersebut sebelumnya sudah melakukan pertemuan dengan pemkab Nunukan.

 "Perusahaan Jepang ini sudah datang ke Nunukan pertama kali pada awal November 2022, sebagai tindaklanjut dari MoU, mereka berkunjung dan menyampaikan maksudnya untuk pembangunan energi baru terbarukannya itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Biomassa dari cangkang Kelapa sawit," ungkap Raden Iwan.

Menurut Raden Iwan Pembicaraan intens dengan perusahaan Jepang tersebut sudah dilakukan sebanyak 3 kali. Pada pertemuan kedua dilakukan secara virtual pada bulan Maret 2023, lalu.

"Pada pertemuan awal, mereka meminta rekomendasi dan dukungan dari pemkab untuk melakukan study kelayakan pembangunan listrik energi baru terbarukan tersebut," terang Raden Iwan

Raden Iwan menuturkan pada prinsipnya pemkab Nunukan mendukung dengan adanya rencana tersebut, dimana nantinya Kabupaten Nunukan sebagi penerima manfaatnya.

"Bila hasil study kelayakan nanti memungkinkan berarti peluang besar mereka akan melakukan demo atau semacam uji coba, yang pembiayaannya NEDO yang merupakan organisasi manajemen publik terbesar di Jepang. Bertugas mempromosikan penelitian dan pengembangan serta penyebaran teknologi industri, energi dan lingkungan," ujar Raden Iwan

Raden Iwan menyebut pemkab Nunukan akan menjadi Mitra dengan perusahaan Jepang tersebut yang apabila hasil study dan demonya berhasil maka Kabupaten Nunukan nanti sebagai penerima manfaat 3 Mega Watt dari PLTS dan Biomassa.

"Kita menunggu hasil jika dianggap layak, dengan itu kita bisa mengisi kekosongan kebutuhan listrik  di Kabupaten Nunukan," imbuhnya.(*)

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom