Sebatik Utara, SIMP4TIK - Pemerintah Kecamatan Sebatik Utara menerima mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Borneo Tarakan melalui acara serah terima yang dihadiri oleh pihak kecamatan, dosen pembimbing, dan mahasiswa yang berlangsung di ruang Aula Kantor Kecamatan Sebatik Utara, Jumat (20/6/2025).
Sebelumnya sudah ada komunikasi dengan masing-masing koordinator desa atau ketua posko masing-masing, yang mana ada posko Sungai Pancang, posko Lapri dan posko Seberang menghadap melaporkan kedatangan mereka di Kecamatan Sebatik Utara.
Hari ini kita tindaklanjuti pertemuan dengan seluruh anggota KKN yang ada di tiga desa dengan pihak pemerintah Kecamatan, sebagai peserta KKN yang akan ber-KKN Sebatik Utara selama 40 hari.
Dalam acara serah terima tersebut, mahasiswa KKN dipersilakan untuk memperkenalkan diri juga mengekspos program kerja mereka selama 40 hari di wilayah Sebatik Utara.
Kegiatan yang kita mulai dari jam 09.30 sampai selesai, dimulai dengan sambutan Camat terkait dengan arahan program yang akan mereka laksanakan.
Dalam sambutannya, Camat Sebatik Utara menekankan, pertama untuk bisa menyesuaikan, beradaptasi dengan masyarakat setempat sehingga dalam hal program kerja nanti tidak mengalami kesulitan. Yang kedua, bisa mengidentifikasi potensi yang ada di wilayah kerjanya yang ada di desa-desanya, karakter masyarakatnya, kemudian potensi apa dan permasalahan apa yang mereka selama ini hadapi, agar sasaran dari kerja nyatanya itu KKNnya bisa tepat sasaran.
Selain itu, lanjut Camat Sebatik Utara, aktivitas akademika atau yang biasa kita kenal dengan mahasiswa atau anak-anak yang punya pendidikan tinggi diharapkan bisa menyesuaikan, menaati, segala aturan-aturan yang ada di masyarakat. Sehingga bisa mengedepankan etika, tidak semata-mata mengandalkan ilmu yang didapat di dunia pendidikan tinggi, untuk itu mereka diharapkan bisa menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.
Kemudian setelah itu setiap kelompok, setiap koordinator KKN di masing-masing desa untuk memaparkan apa program unggulan mereka, kalau dari koordinator Desa Sungai Pancang ada 3 program unggulan yang mereka sampaikan pertama, mereka akan membuka kelas belajar, yang mana sasarannya nanti kepada anak-anak sekolah, kemudian sosialisasi pengolahan sampah, memang di wilayah Sungai Pancang itu pengelolaan sampahnya masih kita nilai kurang baik atau buruk, masih banyak sampah-sampah yang berceceran di sekitar jalan-jalan protokol, jadi sosialisasi pengolahan sampah ini dianggap adalah program yang tepat sesuai dengan kondisi. Yang ketiga adalah sosialisasi tentang biopori yang terkait dengan ilmu yang mereka pernah dapatkan, mereka akan sampaikan di tingkat masyarakat.
Kemudian dilanjutkan dari Desa Seberang, ada tiga juga program kerjanya untuk selama 40 hari di desa seberang. Yang pertama adalah pemanfaatan lahan kosong, ini sejalan dengan program nasional terkait dengan penguatan ketahanan pangan, mereka berharap lahan-lahan kosong itu bisa dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman seperti sayur-sayuran, umbi-umbian dan sebagainya. Sehingga lahan-lahan tersebut masih produktif, bisa menghasilkan meskipun hasilnya bisa menutupi kebutuhan rumah tangga saja, tidak untuk urusan jual atau bisnis. Kemudian yang kedua, data program kerja dari Desa Seberang itu adalah pengenalan data digital peta desa, ini kita harapkan desa itu sudah melek teknologi dengan data digital yang mereka akan olah, nanti peta Desa itu sudah bisa up to date, terkait dengan kondisi jalan, kondisi rumah warga, fasilitas umum kemudian tempat ibadah dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Terkait dengan peta Desa mulai dari data penduduk produktif, penduduk yang menganggur, penduduk yang masuk sekolah dan sebagainya kita harapkan dari data digital peta Desa ini akan bisa diakses oleh orang luar maupun oleh internal penduduk yang ada di seputaran Pulau Sebatik. Kemudian yang ketiga, dari program mahasiswa di posko Desa Seberang adalah program implementasi smarthome.
"Saya merasa ini sesuatu hal yang baru, mudah-mudahan implementasi Smarthome ini nanti bisa memberikan pencerahan kepada warga maupun aparat Pemerintah desa sehingga mereka juga bisa melek teknologi. Kita berharap implementasi ini bukan pada kisaran output saja tapi lebih pada outcome maupun benefit yang akan diperoleh dari program kerja itu," ujar Camat Sebatik Utara.
Kemudian dilanjutkan dari posko Lapri atau ketua program kerja di desa Lapri, ada tiga program juga yang mereka sampaikan, pertama denah Desa digital, ini hampir sama tadi dengan program data digital Desa Seberang. Dana Desa ini terkait dengan peta wilayah, kemudian persebaran penduduk, kemudian lahan-lahan produktif, pertanian, perkebunan kemudian pengairan dan sebagainya, ini yang akan mereka buat baik yang sifatnya softcopy maupun nanti hardcopy yang akan bisa terlihat.
Program berikutnya dari Desa Lapri adalah pembuatan arang sekam untuk pupuk organik yang mana kita tahu di desa Lapri juga masih luas lahan pertaniannya adalah lahan perkebunannya, sehingga sangat butuh terhadap pupuk, nah ini mereka akan melakukan pembuatan arang sekam artinya bisa di kolaborasikan dengan petani-petani sehingga mereka bisa membuat pupuk sendiri tanpa berharap dengan pupuk pabrik yang selama ini selalu menjadi permasalahan pupuk sering kosong.
Ketiga, di desa Lapri adalah agro edukasi, jadi mereka akan melakukan kegiatan terkait dengan agro edukasi terhadap pendidikan apa dan sebagainya yang nanti di kolaborasikan dengan kondisi-kondisi setempat, sehingga nanti akan menghasilkan warga-warga yang memiliki wawasan ilmu dan sebagainya terkait dengan agro, yang baik itu sifatnya agro industri, agro wisata dan sebagainya, nanti ini yang menjadi edukasi mereka.
Camat, Sekcam maupun Kasi dan Kasubbag akan menyoroti dari program itu kecamatan akan mempertajam program itu, contohnya pihak Kecamatan akan mempertajam program itu, seperti kelas belajar. Kelas belajar ini sasarannya siapa, apakah dia TK, apakah dia PAUD, apakah dia tingkat SD atau SMP karena tidak mungkin semua ini mereka masukan semua jenjang pendidikan, ini akan sulit bagi mereka karena kondisi cuma 40 hari sedangkan ini kegiatan kelas belajar ini dua kali seminggu ya paling mereka bisa maksimalkan 3 minggu kali 2 Berarti ada 6 kali pertemuan.
Yang menjadi masukan kepada adik-adik tadi yang sudah, supaya mempertajam program kerjanya, memperjelas sasarannya, kemudian sudah membuat target output, outcome dan benefitnya sehingga nanti sepulangnya mereka dari kegiatan KKN ini bermanfaat kepada masyarakat. Jadi itu beberapa hasil pertemuan dengan anak KKN semoga mereka bisa melakukan kegiatan itu sesuai dengan waktu, sesuai sasaran, sehingga menghasilkan manfaat kepada masyarakat.(*)
Teks/Foto : Jefriansyah (Tim Publikasi KECAMATAN SEBATIK UTARA )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom