Nunukan, SIMP4TIK – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, Radio Republik Indonesia (RRI) Nunukan kembali menggelar program dialog interaktif Kentongan dengan tema "Siaga Karhutla di Musim Kemarau dan Tantangan Pembukaan Lahan".

Dialog ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi strategis, seperti Polisi Kehutanan (Polhut) KPH Nunukan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, serta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan. BPBD diwakili langsung oleh Hasanuddin, A.Md.Kep, selaku Kepala Sub Bidang Penyelamatan, yang turut menyampaikan pandangannya terkait kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi karhutla.

Dalam perbincangan hangat tersebut, para narasumber menyoroti pentingnya upaya pencegahan karhutla yang dilakukan secara terpadu, mulai dari edukasi masyarakat hingga pengawasan terhadap praktik pembukaan lahan yang tidak ramah lingkungan.

“Karhutla bukan hanya persoalan kebakaran, tapi juga berdampak besar pada kesehatan, lingkungan, dan ekonomi masyarakat. Karena itu, kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan,” ujar Hasanuddin, Kamis (3/07/2025) di ruang siar RRI.

Dalam dialog tersebut, para narasumber membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya mitigasi dan penanganan karhutla, khususnya dalam menghadapi musim kemarau yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan. Tantangan dalam membuka lahan secara aman dan ramah lingkungan juga menjadi sorotan utama diskusi.

Sehingga kewaspadaan semua pihak menjadi sangat krusial. Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta segera melapor jika menemukan titik api atau aktivitas yang mencurigakan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya edukatif RRI Nunukan untuk mengajak masyarakat lebih siaga dan tanggap terhadap potensi bencana di wilayah perbatasan.

Teks/Foto : RAIS (Tim Publikasi BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH )

Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom